Apa Penyebab Psikopat? Pelajari Agar Anak Tidak Mempunyai Sifat Psikopat

ILUSTRASI psikopat (pixabay)
ILUSTRASI psikopat (pixabay)
0 Komentar

Radar Garut – Psikopat adalah satu kepribadian antisosial yang sering kali tidak disadari keberadaannya. Orang yang memiliki gangguan ini biasanya tidak memiliki hati nurani dan kerap melakukan tindakan  yang merugikan orang lain.

Kita Bisa mempelajari ciri-ciri dari psikopat agar bisa menghindari atau waspada dari orang dengan karakter psikopat ini.

Melansir dari Alodokter, psikopat merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan beberapa ciri seperti perilaku antisosial, tidak memiliki empati, dan memiliki tempramen yang sulit diprediksi.

Baca Juga:Ciri-ciri Orang yang Memiliki Sifat Psikopat, Waspadai Jika Seperti iniSatu Kata, Paguyuban Suporter Sepakat Iwan Bule Mundur dari Ketum PSSI

Orang  yang memiliki sifat psikopat umumnya sulit terdeteksi karena penderitanya menampilkan perilaku normal bahkan cenderung mudah disukai banyak orang.

Lantas apa Penyebab Psikopat?

Penyebab dari psikopat memang belum diketahui secara pasti. Namun psikopat ini diduga muncul karena pengaruh genetik (keturunan), perubahan fungsi otak, dan pengalaman traumatis masa kecil.

Pengalaman trauma masa kecil juga menjadi faktor yang mungkin karena seorang psikopat biasanya tumbuh dri latar belakang keluarga yang tidak harmonis.

Ketidakharmonisan itu bisa dalam bentuk adanya pelecehan anak, orang tua yang kecanduan alkohol, atau perkelahian orang tua. Penderita psikopat sendiri biasanya kerap muncul pada kaum pria dibandingkan wanita.

Lalu apa saja Ciri Psikopat?

Masih melansir dari Alodokter, ciri psikopat ini dapat muncul selama masa kanak-kanak dan bertambah buruk seiring dengan bertambahnya umur.

Pada usia dini, anak yang memiliki sifat psikopat biasanya suka berperilaku buruk seperti kebiasaan menyontek dan bolos sekolah, suka berkelahi, penyalahgunaan zat dan suka merusak fasilitas umum.

Selain itu ada ciri lain penderita psikopat yang paling umum dijumpai, antara lain:

1. Sering berbohong

Baca Juga:G20 SOE Conference: Professor Harvard, Konsep Hybrid Bank BRI Efektif Dongkrak Inklusi Keuangan IndonesiaJadwal dan Streaming DFB Pokal 2022/2023 32 Besar: Ada Hannover vs Dortmund Sampai Augsburg vs Munchen

Penderita psikopat sering berbohong agar terbebas dari masalah atau terlihat sebagai orang baik. Tapi mereka ini juga suka berbohong untuk menutupi  kebohongan mereka sebelumnya.

Namun jika tertangkap telah berbohong, mereka akan mencari alasan dan mengubah atau mengolah cerita agar sesuai dengan situasi mereka terkini.

2. Tidak memiliki empati

Salah satu hal yang membedakan antara psikopat dan manusia normal adalah dasar moral atau hati nurani. Psikopat dikenal sebagai orang yang tidak memiliki hati nurani atau empati, sehingga mereka tidak akan merasa bersalah meski tindakan yang dilakukannya telah menyakiti atau merugikan orang lain.

0 Komentar