RADAR GARUT – Apa akan berdampak ke ekonomi isu soal Sri Mulyani mundur dari Menteri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kini disebut-sebut mau mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan ia juga dikabarkan sudah menghadap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri buat meminta izin pengunduran diri itu.
Baca Juga:Begini Alasan Jokowi Bagi-bagi Bansos Jelang Pemilu 2024Ada Apa Nih Presiden Jokowi Panggil Sri Mulyani Ke Istana?
PDI Perjuangan dan tim pemenangan Ganjar-Mahfud, disebutkan pengunduran diri itu akan dilakukan karena Sri Mulyani serta beberapa menteri lain pada saat ini sudah tak merasa nyaman kerja di kabinet Jokowi yang dinilai tak netral dan condong ke Prabowo-Gibran dalam Pilpres tahun 2024 ini.
Tetapi menurut sumber internal yang tidak mau disebutkan namanya ini, dalam pertemuan itu Sri Mulyani tak mendapat izin dari Megawati buat mundur sebagai menteri.
“Semua mau mundur, cuma Bu Mega nggak kasih izin. Semua menteri PDI Perjuangan minta izin, termasuk yang diisukan menteri dari kita, Bu Sri Mulyani. Karena segala cara sudah dipergunakan. Bu Sri Mulyani tidak ingin lagi terseret seperti dulu di skandal Bank Century,” ungkap salah satu petinggi PDI Perjuangan.
Menurutnya dan 2 sumber lain, Megawati menolak keinginan Sri Mulyani buat mundur demi stabilitas pemerintahan. Kondisi ini juga membuat Sri Mulyani seakan-akan (tersandera) keadaan supaya ekonomi Indonesia tidak menjadi runyam.
“Tapi Ibu (Megawati) sampaikan (ke Sri Mulyani), kalau ia mundur, ekonomi kita berat. Dolar saja sudah mulai naik dengan isu dia mundur. Pak Bas (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) juga, cuma kita minta jangan. Kalau terjadi apa-apa, rakyat yang rugi,” ujarnya.
Di sisi lain, Ekonom Senior INDEF Didik J. Rachbini ini juga berpendapat kalau pengunduran diri Sri Mulyani sebagai menteri tak akan berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia. Karena menurutnya pada saat ini perekonomian Indonesia sudah sangat transparan.
Sebaliknya, ia juga berpendapat pengunduran diri Sri Mulyani ini justru akan dapat menjadi pesan untuk pasar jika pemerintah pada saat ini dikelola oleh orang-orang yang kredibel dan bertanggung jawab. Terlebih mengingat bagaimana pada saat ini banyak menteri atau pejabat negara yang sudah tak netral dalam berpolitik.