Bahkan tim Vak-Nus akan melangkah lebih jauh. “Kami setuju kalau hasil uji coba fase 1 dibuka saja untuk umum,” tambahnya. “Sedang kami persiapkan,” katanya.
Nama Vaksin Nusantara sendiri ternyata muncul belakangan. Awalnya Dokter-jenderal Terawan, yang memelopori terobosan ini, memberinya nama Vak-Nas –Vaksin Nasional.
Vak-Nas menjadi Vak-Nus setelah Terawan dan tim menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Agil Siroj.
“Vaksin Nusantara saja,” ujar Said Agil. “Agar ada NU-nya,” tambahnya.
Baca Juga:Tujuh Korban Luka Akibat Kecelakaan Bus Masuk Jurang Sudah Bisa Pulang ke SubangHasil Rekontruksi Kecelakaan Bus, Sopir Tidak Kuasai Medan
“NUS kan mengandung huruf S,” sela Terawan, yang –mengutip istilah Said Agil– warga NU cabang Katolik.
“S-nya itu Semesta. NU Semesta Nusantara,” jawab Said Agil.
Jadilah nama itu.
Lalu diadakan acara doa bersama. Yang diaminkan oleh yang hadir di pertemuan kecil itu.
Kiai Said Agil sendiri menyiapkan diri untuk ikut uji coba fase 2. Juga menyiapkan warga NU di Jateng. Berapa ribu pun yang diperlukan.
Dikira izinnya lancar.
“Nanti kalau izinnya keluar akan kita adakan doa bersama lintas agama,” ujar tim Vak-Nus.
Saya pun sampai tiga kali memutar video pendek dukungan Presiden Jokowi itu. Saya lihat: baru setengah jam diluncurkan sudah lebih 6.000 orang yang memutarnya.
Entah sudah menjadi berapa ribu pagi ini. (Dahlan Iskan)