Warga Pamengpeuk yang Viral Diisukan Terindikasi Positif Covid-19 Ternyata Negatif

0 Komentar

  • Dokter Puskesmas Pamengpeuk Minta Maaf Salah Mengambil Keputusan

RadarPriangan.com, GARUT – Dalam video viral di media sosial, warga Kampung Cidahon, Desa Jatimulya, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut, berbondong-bondong menggeruduk Puskesmas Pamengpeuk dan kantor Kecamatan.

Kehadiran warga itu adalah karena mereka tidak terima jenazah salah satu warga Cidahon dari Banten yang sebelumnya viral diberhentikn tim satgas covid-19 di Pamengpeuk, karena diduga terjangkit covid-19.

Dikabarkan, jenazah warga Cidahon itu merupakn korban virus covid-19 namun dibawa menggunakan ambulans tanpa prosedur kesehatan. Kemudian tim satgas covid-19 di Pamengpeuk pun melakukan pemulasaraan sebagaimana penanganan pasien covid-19.

Baca Juga:Dampak Covid-19, Paskil di Masjid Agung Ciamis Dilaksanakan Secara DaringBertambah Lagi, Berikut Update Kasus Positif Covid-19 Kabupaten Garut, Kamis 30 April 2020

Pihak keluarga dan warga Cidahon sendiri rupanya tidak terima atas perlakuan terhadap jenazah kelurganya itu. Karena terbukti bahwa yang bersangkutan meninggal dunia bukan karena terjangkit covid-19.

Dalam video viral di media sosial, dr Ema yang mengaku sebagai penanggung jawab medis di Puskesmas Pamengpeuk, mengklarifikasi di hadapan masyarakat Cidahon. Bahwa jenazah warga Cidahon dari Banten itu memang terbukti tidak terjangkit covid-19.

” Pernyataan bahwa almarhum Bapak Jajang Nandang melihat dari hasil CT Scan thorax terindikasi covid 19. Sebagai bahan pertimbangan kehati-hatian saya sebagai penanggung jawab medis di puskesmas Pamengpeuk, saya beserta tim satgas covid-19 membuat keputusna untuk melakukan pemulasaraan berdasarkan prosedur covid-19, demi kemaslahatan semua masyarakat Pamengpeuk,”.

” Setelah konfirmasi dengan dokter perusahaan, beliau menyatakan bahwa almarhum sesuai hasil pemeriksaan dari rumah sakit Sari Asih, tidak terindikasi covid-19,” kata dokter Ema dalam video viral yang beredar luas di media sosial, Kamis malam, (30/4/2020).

Dalam video itupun dr Ema meminta maaf kepada keluarga korban jika langkah kehati-hatian yang diambilnya rupanya keliru dan menimbulkan kerugian.

” Untuk itu kepada seluruh masyarakat Pamengpeuk bilamana ada yang dirugikan oleh keputusan yang telah saya buat, saya menghaturkan mohon maaf. Dan kepada warga yang merasa dirugikan saya memohon maaf. Demikian saya sampaikan terima kasih atas perhatian dan kebijaksanaannya,” ujarnya.(fer)

0 Komentar