Warga Garut yang Diisolasi Karena Difteri Dapat Jaminan Hidup dari Pemkab

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Maskut Farid
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Maskut Farid
0 Komentar

GARUT – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Maskut Farid menyampaikan, warga yang diisolasi akibat penyakit Difteri menerima jaminan hidup (jadup) dari Pemerintah Daerah.

“Di Kabupaten Garut saat ini sedang dilanda musibah difteri. Saat ini di kampung Sukahurip, Kecamatan Pangatikan sedang dilakukan vaksinasi massal. Karena sebelumnya kecakupan vaksinasinya masih rendah. Sehingga kita sedang melakukan langkah- langkah agar kasus difteri ini tidak meluas” Ujar Maskut Farid., Senin 27 Februari 2023.

Maskut Farid mengatakan, difteri pertama diketahui setelah ada beberapa yang meninggal tapi tidak berobat ke puskesmas karena dirasa diagnosa penyakitnya lain.

Baca Juga:PKL di Masjid Al-Jabbar Terus Bertambah, Pemprov Jabar Bakal Lakukan PenertibanMasker Penghilang Bekas Jerawat di Indomaret, Kenali Penyebabnya di Sini

“Kemudian ada satu yang berobat ke puskesmas , kita curigai ini difteri, lalu kita cek di lab, sehingga diketahui ternyata ada kasus yang sama yang meninggal,” Ujarnya.

Selanjutnya, kata Maskut, yang meninggal juga belum tentu positif difteri, karena belum dicek, apa itu difteri atau bukan.

“Setelah dicek diagnosa segala macam di masing- masing puskemas kita mencurigai itu adalah difteri. Tetapi yang meninggal itu belum dicek apa itu difteri atau bukan, tetapi yang sakit dan yang sedang kami obati ternyata positif difteri, sehingga kita berkesimpulan bahwa yang meninggal ini kemungkinan besar terkena difteri juga,” Ujarnya.

Menurut Maskut Farid, difteri ini sebenarnya bakteri yang mengeluarkan racun. Racun itu langsung menyerang jantung sehingga menimbulkan kematian.

“Ada dua hal yang penting, difteri ini penyakit yang bisa diobati dan dicegah dengan cara divaksin tetapi ini menular dan mematikan sehingga harus benar-benar ditangani. Yang pertama ketika ada gejala harus cepat diobati dan yang kedua harus melakukan vaksinasi,” Ucapnya.

Menurut Maskut Farid, Vaksinasi ini tadinya akan dilakukan per desa, bahkan bupati menginginkan vaksinasi se-Kabupaten. Tapi kalau se-Kabupaten memerlukan biaya dan tenaga yang cukup besar, sehingga di ambil jalan tengah yaitu melakukan vaksin per kecamatan. Di utamakan kecamatan Pangatikan dulu.

“Kemudian warga-warga yang kena itu kita isolasi, kita berikan jaminan hidup supaya tidak berkeliaran jauh kemana-mana. Kita juga jangan datang ke sana,” Katanya. (Alle/radargarut,jabarekspres.com)

0 Komentar