Warga Garut Wajib Tahu, Inilah Sejarah Lapangan Kerkhof Garut

Warga Garut Wajib Tahu, Inilah Sejarah Lapangan Kerkhof Garut
Warga Garut Wajib Tahu, Inilah Sejarah Lapangan Kerkhof Garut
0 Komentar

RADAR GARUT – Warga Garut wajib tahu, Inilah sejarah lapangan kerkhof Garut.

Lapangan Kerkhof Garut, yang secara lokal dikenal sebagai “Alun-Alun Garut” atau “Lapangan Pancasila,” merupakan salah satu landmark penting di Kota Garut, Jawa Barat, Indonesia. Lapangan ini memiliki sejarah panjang dan menjadi pusat kegiatan sosial, budaya, dan politik di Garut.

 

Sejarah Lapangan Kerkhof Garut dapat ditelusuri kembali ke masa kolonial Belanda di Indonesia. Pada masa itu, lapangan ini dijadikan sebagai alun-alun kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat Garut. Di sekitar lapangan ini juga terdapat bangunan-bangunan penting seperti kantor pemerintahan Belanda dan bangunan-bangunan militer.

 

Baca Juga:Cocok Nih Minum di Cuaca Panas, Begini Cara Membuat Dalgona Coffe dengan MudahGelombang 66 Sudah Ditutup, Mari Simak Cara Cek Hasil Seleksi Kartu Prakerjanya Disini

Selama masa pergerakan kemerdekaan Indonesia, Lapangan Kerkhof Garut juga menjadi saksi dari berbagai peristiwa sejarah. Pada masa itu, lapangan ini sering menjadi tempat untuk pertemuan politik dan aktivitas pergerakan nasional. Banyak tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan lainnya pernah mengunjungi atau berpidato di lapangan ini.

 

Setelah Indonesia merdeka, Lapangan Kerkhof Garut terus menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya di Garut. Di sekitar lapangan ini, terdapat berbagai fasilitas umum seperti kantor pemerintahan, pasar tradisional, toko-toko, dan warung-warung makanan. Lapangan ini juga sering digunakan untuk acara-acara seperti upacara bendera, konser musik, pasar malam, dan festival budaya.

 

Namun, meskipun telah mengalami perkembangan dan perubahan seiring waktu, Lapangan Kerkhof Garut masih tetap menjadi simbol penting bagi masyarakat Garut. Lapangan ini tidak hanya menjadi tempat untuk berkumpul dan beraktivitas, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya dan sejarah yang berharga bagi Kota Garut dan Indonesia secara keseluruhan.

0 Komentar