Warga Garut Ragukan Rencana Sanksi Tak Pakai Masker

Warga Garut Ragukan Rencana Sanksi Tak Pakai Masker
0 Komentar

GARUT– Rencana pemberlakukan sanksi tegas terhadap masyarakat yang tidak patuh pakai masker diragukan warga. Pasalnya, pemerintah dinilai belum siap menyiapkan skema implementasi dalam penertiban tersebut.

“Rencana itu bagus, tapi kita masih ragu implementasi sanksi terhadap warga yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan atau tidak memakai masker. Pemerintah seharusnya memberi contoh dalam upaya tersebut, karena saya lihat di kantor kantor-kantor lembaga pemerintahan saja masih banyak yang beraktivitas tanpa pakai masker,” kata Anan (28) warga Desa Mekarwangi Kecamatan Tarogong Kaler, Minggu (19/7/2020).

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Uji Rahman (28), pemerintah harus bisa memberi contoh kaitan penegasan pemberlakuan protokol kesehatan. Anan mengingatkan, jangan sampai penegasan kebijakan tersebut kontra produktif dengan kebijakan lain yang dinilai melalaikan.

Baca Juga:Bupati Garut Segera Cari Pengganti Kadispora yang Ditahan KejaksaanOknum Pegawai Honorer dan Aparat Desa di Cianjur Terlibat Jadi Pengedar Narkoba

“Di tempat wisata yang katanya harus menerapkan protokol kesehatan, nyatanya belum bisa maksimal, di toko-toko juga sama. Jadi baiknya kalau mau menerapkan sanksi itu yang tegas, selain warga yang disanksi, seperti tempat wisata, swalayan, kantor-kantor yang belum mampu menerapkan protokol kesehatan atau menunjang itu ya harus disanksi juga, karena wacana itu sampai saat ini belum begitu jelas, terus bagaimana jika di perkotaan atau kampung? pengawasannya seperti apa siapa penindaknya, jadi jangan sampai tidak adil juga, di sini dikasih tegas di titik lain tidak,” tambahnya.

Sementara itu sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Pemerintah Kabupaten Garut berencana memberlakukan pemberian sanksi terhadap warga yang beraktivitas tanpa memakai masker.

“Pada Juli ini akan ada sanksi tegas bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah,” kata Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, masih banyak masyarakatnya yang tidak mematuhi protokol kesehatan, yang justru berdampak negatif dalam penyebaran Covid-19.

“Ya, di perkampungan masih banyak yang tidak menggunakan masker, sehingga penyebaran Covid-19 akan bisa mudah masuk,” terangnya.

Ia mengingatkan agar pemerintah baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat desa, selalu waspada dan mengingatkan masyarakatnya agar mematuhi protokol kesehatan.(erf/RP)

0 Komentar