Wakil Gubernur Jabar Tegaskan Kasus Pencabulan di Bandung Bukan Ponpes Tapi Boarding School

Wakil Gubernur Jabar Tegaskan Kasus Pencabulan di Bandung Bukan Ponpes Tapi Boarding School
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menegaskan pencabulan di Kota Bandung bukan di pondok pesantren tapi di boarding school (ist)
0 Komentar

Dengan begitu, Pak Uu mengharapkan masyarakat dapat mengetahui perbedaan antara Boarding School dan Pondok Pesantren.

Meskipun sekilas mirip, Ia juga berharap pemangku kepentingan juga memberi pemetaan yang lebih jelas terhadap pesantren, boarding school, atau pola- pola pendidikan agama lainnya. Sehingga tidak terjadi kesimpang siuran ketika ada pemberitaan seperti saat ini.

“Kami berharap masyarakat bisa membedakan mana pondok pesantren mana boarding school. Seklipun ada kesamaan misalnya siswa /siswi tidur di situ, kemudian namanya di pesantren putra- putri dipisah, gurunya juga dipisah antara pengajar laki- laki dan perempuan,” ujar Dia.

Baca Juga:Korban Pencabulan Sudah Mendapatkan Pendampingan dari P2TP2A GarutPelaku Cabul Dikaitkan dengan Aliran Syiah, ABI Beri Bantahan

“Selanjutnya mereka yang belajar di pesantren tidak menginginkan ijazah, makanya yang belajar di pesantren ini naik kelas itu oleh dirinya sendiri bukan oleh gurunya ataupun Kiyai,” katanya.

“Kalau pelajaran yang Ia (santri) pelajari saat tahun itu sudah dianggap mampu, maka dia akan naik dengan sendirinya kepada pelajaran yang setelah itu, tingkatan yang di atasnya. Tetapi kalau dirinya dirasa belum mampu sekali ngaji, dua- tiga kali ngaji, nah satu kali kadang- kadang sampai satu tahun,” sambung Dia.

“Jadi mereka itu masuk ke pesantren tidak punya niat untuk jadi pegawai, karena program pesantren itu mutaqin alias orang takwa, imamama mutaqin pemimpin orang bertakwa paling tinggi ulama muamilin, punya pesantren. Jadi berbeda dengan boarding school,” imbuh Pak Uu. (Jabar Ekspres/rls/red)

0 Komentar