Viral di media sosial adanya video yang mempertontonkan aksi pemukulan yang dilakukan oleh seorang pelajar laki-laki terhadap pelajar perempuan.
Diduga aksi pemukulan yang dilakukan oleh seorang pelajar laki-laki terhadap pelajar perempuan itu, terjadi di depan kelas MIPA 7 dan diduga juga berasal dari salah satu pelajar SMAN di Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Video berdurasi 7 detik itu secara jelas memperlihatkan aksi pemukulan yang dilakukan oleh seorang pelajar laki-laki terhadap pelajar perempuan.
Baca Juga:Adakah Amalan Khusus di Bulan Rajab ? Ini PenjelasannyaViral Video Yang Menayangkan Aksi Keji Dua Pria Menaiki Motor Sambil Menyeret Seekor Anjing
Meski tidak diketahui apa penyebab awal dari aksi pemukulan tersebut, tetapi beruntung pada akhirnya siswa lain yang melihatnya langsung memisahkan kedua pelajar.
Akan tetapi informasi yang beredar juga menyebut bahwa sebenarnya kejadian pemukulan itu dilakukan oleh siswa SMAN 1 Luwuk dan sudah terjadi sejak dua tahun lalu tepatnya tahun 2020.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh salah seorang siswa yang tidak mau disebutkan identitasnya.
“Benar itu di SMAN 1 Luwuk terlihat dari lambang sekolahnya dan kejadian tersebut sudah lama, dilakukan pelajar angkatan 2020 SMAN 1 Luwuk,” kata sang siswa.
Selain itu dari pihak SMAN 1 Luwuk sendiri, terkhusus kepala sekolahnya yakni Muhammad Samsir hingga artikel ini dinaikkan belum sama sekali memberikan tanggapan soal kasus pemukulan tersebut.
Sebelumnya aksi kekerasan memang sedang marak terjadi di wilayah Luwuk. Salah satunya adanya aksi tawuran antarpelajar di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Diketahui aksi tawuran itu berlangsung antara SMK Negeri 2 dengan MA Negeri Luwuk pada Kamis (271/2022) lalu.
Baca Juga:PTM SMA SMK di Garut Bisa Saja Ditutup Jika Satgas Meminta, Begini Penjelasan KCD Pendidikan Wilayah XI JabarSudah Memasuki Bulan Rajab, Ini Hadist Keutamaan Larangan Bermaksiat Di Bulan Haram
Kapolsek Luwuk AKP Candra mengatakan karena sering terjaidnya aksi tawuran maka ia berpesan kepada guru di sekolah bisa turut andil dalam memberikan masukan kepada para siswanya.
“Kami juga mengimbau para guru agar ikut aktif memantau siswanya setelah selesai melaksanakan proses PTM agar langsung kembali ke rumah,” pungkasnya.(fin)