Uu Ruzhanul Ajak Santri Jawab Kebutuhan Masyarakat tentang Ilmu Agama

Uu Ruzhanul Ajak Santri Jawab Kebutuhan Masyarakat tentang Ilmu Agama
0 Komentar

KABUPATEN BANDUNG BARAT – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengajak para santri dan santriwati di Jabar untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan ulama dan ajengan. Masyarakat saat ini haus akan ajaran agama dari ulama, ustaz, maupun ustazah.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara Tafaruqon Pasaran 4 Syawal Pesantren Roudhotus Syarifah, di Desa Cibitung, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Senin (16/5/2022).

“Rakyat membutuhkan dan mendambakan sosok-sosok kiai, ustaz dan ustazah,” kata Pak Uu –sapaan akrab Uu Ruzhanul Ulum.

Baca Juga:Penampilan Fashion Show Motif Batik Daur Ulang Tutup KKJ dan PKJB 2022Hadapi Ancaman Krisis Pangan, Pemdaprov Jabar Diharapkan Siapkan Empat Skenario ini

“Sekarang banyak yang ngaku-ngaku kiai, ngaku-ngaku ulama, ngaku-ngaku ajengan, tetapi pemahaman agamanya tidak sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya.

Ia mengimbau para santri untuk memperkuat penguasaan 12 fan ilmu pesantren, seperti tauhid, shorof, nahu, fikih, balaghah, dan lainnya. Dengan demikian, selain dapat memuaskan masyarakat yang haus ilmu agama, para santri juga dapat mempertahankan agamanya.

“Para santri, kuasailah 12 fan ilmu pesantren, dari mulai ilmu tauhid, fikih, tasawuf, balaghah, dan lainnya. Insya Allah kita akan menjadi orang yang hebat, yang mampu mempertahankan ilmu agama,” imbaunya.

Pak Uu juga berpesan agar para santri dapat menyesuaikan keilmuannya dengan perkembangan zaman, sehingga selain menguasai 12 fan ilmu pesantren, santri juga harus menguasai dunia teknologi dan informasi.

“Jangan gaptek (gagap teknologi). Ingat, sekarang adalah era globalisasi, era informasi. Saya minta dan berharap para santri untuk paham dunia gawai dan medsos (media sosial),” ujar Pak Uu.

Menurutnya, santri tak cukup dengan penguasaan ilmu pengetahuan saja, melainkan juga harus dibekali dengan kemampuan berkomunikasi dan berorganisasi. Caranya adalah dengan memperbanyak silaturahmi dan berlatih berorganisasi.

“Para santri harus bisa pidato, mampu menyampaikan ilmu yang ada dalam diri kita, mampu menyampaikan ide-ide yang ada dalam pikiran kita,” ungkap Pak Uu.

Baca Juga:Seribu Rumah Ibadah di Jawa Barat Telah Menikmati Program Ramadan Berkah PLNBerhasil Perkuat Ekosistem Digital, Penyaluran KUR BRI Tembus Rp88,99 Triliun per April 2022

“Kita juga harus banyak teman, banyak saudara, banyak kenalan. Seperti peribahasa, satu musuh terlalu banyak, seribu teman terlalu sedikit,” tutupnya.(*)

0 Komentar