Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukum Mengosok Gigi Sedang Puasa

Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukum Mengosok Gigi Sedang Puasa
Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukum Mengosok Gigi Sedang Puasa
0 Komentar

RADAR GARUT – Berikut artikel ini akan meberikan informasi kata Ustadz adi Hidayat Jelaskan Hukum Mengosok Gigi Sedang Puasa.

Mengosok gigi disampaikan Ustadz Adi Hidayat, ialah sesuatu yang dibolehkan bahkan dianjurkan termasuk di bulan puasa.

Tetapi perlu diperhatikan, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan semestinya bisa menggunakan pasta gigi yang bisa membuat ludah terkumpul.

Baca Juga:Tips Memilih Makanan Sehat Buat Berbuka Puasa 2023Jelang Ramdhan 2023 Cair 3 Bansos, Ayo Segera Cek Nama Kalian!

Pada saat ini umat Islam sudah berada di akhir bulan Sya’ban 1444 Hijriyah, sesudah itu akan memasuki bulan Ramadhan 2023 alias Ramadhan 1444 H

Sebagaimana diketahui, pada bulan suci Ramadhan umat Islam dianjurkan buat menjalankan puasa selama 30 hari atau satu bulan.

Mengosok gigi hendaknya dilakukan setelah sahur kala pengen berpuasa. Tetapi, ada juga sebagian yang menyikat gigi bersamaan ketika saat mandi, baik pagi ataupun sore hari.

“Kata Nabi SAW, kalaulah tak memberatkan kepada umatku, tentu aku akan perintahkan umatku buat bersiwak setiap kali akan mau shalat.

Kata para ulama di siang Ramadhan justru disarankan amalan mustahab,” jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir dari kanal youtube AsWaJa YT.

Dengan kata lain, menggosok gigi di saat puasa di siang hari hukumnya boleh bahkan termasuk amalan mustahab ataupun yang sangat dianjurkan. Berpahala kalau dikerjakan dan tak mengandung dosa kalau ditinggalkan.

“Namun yang dianjurkan jangan gunakan pasta gigi yang dapat akan mengumpulkan ludah. Apabila sebagian terkumpul atau tertelan maka akan makruh hukumnya,” ugkapnya.

Baca Juga:Cek Bansos Ramadhan 2023 Segera Cair Sebelum Puasa!Cara Cek Saldo KKS Bansos PKH 2023 Dengan Simpel

Berikut Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan beberapa amalan-amalan pada saat puasa.

Amalan itu yakni amalan mujawwaz atau jaizatusshiyam ataupun amalan yang boleh dilaksanakan.

Selain itu, ada juga amalan makruhatusshiyam ataupun amalan yang makruh buat dilaksanakan.

“Jika yang boleh dilaksanakan itu artinya tak ada pahala dan tidak ada dosa bisa dilakukan saja,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.

0 Komentar