Sudah 13 Anak Alami KIPI di Garut, Proses Skrining Vaksinasi Wajib Didampingi Ortu

Sudah 13 Anak Alami KIPI di Garut, Proses Skrining Vaksinasi Wajib Didampingi Ortu
Sudah 13 anak yang mengalami KIPI. Proses skrining vaksinasi anak wajib didampingi orang tua
0 Komentar

GARUT – Terhitung sudah 13 anak yang mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) di Kabupaten Garut sehingga sebagian harus dirawat di rumah sakit. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana.

Oleh karena itu menurut Nurdin, ke depan orang tua (ortu) harus terlibat aktif dalam proses skrining ketika anak hendak mengikuti vaksinasi covid-19.

Anak wajib diantar oleh orang tuanya ketika hendak mengikuti vaksinasi agar proses skrining lebih akurat.

Baca Juga:Polres Garut Amankan Seorang Kakek Tua yang Mencabuli Bocah 9 TahunPemdes Cipicung dan Warga Bangun Desa Wisata Secara Swadaya

“Jadi saat anak divaksinasi harus diantar dan harus tahu betul riwayat kesehatan anak, termasuk penyakitnya seperti apa. Jadi bisa orang tua atau kerabat, sehingga saat dilakukan skrining semuanya terbuka dan dokter bisa mengambil kesimpulan bisa atau tidaknya divaksinasi,” jelasnya, Rabu (26/1/22).

Selain itu juga, lanjut Nurdin, dengan adanya potensi KIPI pada kegiatan vaksinasi anak 6-11 tahun, pihaknya sudah menyiapkan ruangan khusus di RSUD dr Slamet Garut untuk perawatan.

“Jadi nanti anak yang mengalami KIPI ini dibawa ke RSUD, dipisahkan ruangannya dari pasien lain, tempatnya kita desain sedemikian rupa sesuai dengan tema anak. Tidak boleh lagi ada kedepannya yang dibawa ke rumah sakit lain, termasuk ke puskesmas agar perawatannya lebih maksimal,” ungkapnya.

Sementara itu Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman meminta agar orang tua tidak takut membawa anaknya untuk vaksinasi covid-19. Helmi memastikan vaksinasi aman berdasarkan kajian para ahli.

“Jadi anak-anak 6-11 tahun jangan takut divaksinasi, karena vaksin dipastikan aman,” katanya.

Adapun terkait adanya anak yang meninggal usai divaksin, Helmi mengaku bahwa pihaknya saat ini masih menunggu kajian dari komisi daerah (Komda) kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) Jawa Barat.

Nantinya, dari hasil kajian tersebut akan menunjukan penyebab utama penyebab meninggalnya siswa itu.

Baca Juga:Kendaraan Roda Empat Terperosok di Pertigaan Jalan Arif Rahman Hakim Desa KeresekStasiun Food Court, Sediakan Makanan Bagi Penumpang Kereta Api Garut

“Semoga ke depannya tidak ada lagi kejadian seperti itu, sudah cukup dua orang yang meninggal (pasca vaksinasi Covid-19). Dan dari pemerintahan Kabupaten Garut juga, pa Bupati sudah datang ke rumah duka untuk siswa,” tutup Helmi. (red)

0 Komentar