Siapa Membunuh Putri (16)

Siapa Membunuh Putri (16)
Ilustrasi polisi-Pixabay -Pixabay.com
0 Komentar

Manajer Hendra datang dengan laporan soal perampasan koran di agen kami.  Siapapun pelakunya mereka adalah pihak yang mengganggu kebebasan pers.  “Saya curiga pelakunya orang yang disuruh Podium Kota,” katanya.

Penjelasannya begini, ternyata perampasan koran terjadi lagi pada hari berikutnya, di agen-agen lain.  Ada pola yang sama: agen-agen itu tak mau menjual Podium Kota. Saya menanyakan hal yang sama pada Pak Halim, agen besar kami itu. “Anak-anak loper malas bawanya. Nambah berat aja. Susah jualnya. Returnya aja lebih dari separo,” katanya.

Pada hari itu juga, di Podium Kota ada iklan ucapan satu halaman. Iklan yang tak lazim. Foto pernikahan Pintor dan Putri, tentu saja itu foto lama, dengan pakaian pengantin, disertai ucapan selamat hari ulang tahun pernikahan. Iklan itu dipasang oleh ibu dan ayah Putri.

Baca Juga:IPW Endus Aroma ‘Amis’ Keterlibatan RBT dan Yoga Susilo dalam Kasus SamboKlasemen Akhir Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 Setelah Indonesia Kalahkan Vietnam

 Podium Kota juga memuat tulisan bersambung tentang kisah cinta Pintor dan Putri. Tampaknya indah dan manis. Tapi bagiku itu provokatif dan menyesatkan proses sidang yang berlangsung. Menggiring opini ke arah yang diinginkan oleh mereka yang sejak awal menyusun skenario membelokkan kasus ini.   “Kalau kita memberitakan dengan berita yang berbeda, kita sebenarnya tidak melawan siapa-siapa, kita sedang meluruskannya, mengembalikan ke proses yang adil,” kata saya di rapat redaksi hari itu.(DISWAY)/MG7

0 Komentar