Seorang IRT Mengaku Dibegal dan Uangnya Rp1,3 Miliar Dibawa Kabur

Seorang IRT Mengaku Dibegal dan Uangnya Rp1,3 Miliar Dibawa Kabur
ilustrasi begal
0 Komentar

GARUT – Seorang perempuan ibu rumah tangga yang tengah mengendarai sepeda motor di jalan Cisurupan-Cikajang mengaku telah menjadi korban pembegalan.

Dalam kejadian tersebut, korban mengaku hilang motor yang digunakan dan uang tunai hingga Rp1,3 miliar.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Dede Sopandi mengatakan, pengakuan kejadian pembegalan terjadi di jalan raya Cisurupan-Cikajang, tepatnya di Kampung Pamoyanan, Desa Cisurupan, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut.

Baca Juga:Sudah Ada Kesepakatan Tapi Pedagang di Terminal Limbangan Ogah PindahKomunitas Auto Sultan Kenalkan Bisnis Menjanjikan ke Warga Garut, Bisa Hasilkan Miliaran Rupiah

Aksi tersebut terjadi sekitar pukul 18.10, dan korbannya seorang ibu rumah tangga yang bernama Ineu Siti Nurjannah.

“Korban mengaku bahwa sebelum kejadian pembegalan, korban mengaku dibuntuti oleh pelaku dari pertigaan Papandayan, Cisurupan. Setelah berjalan sekitar 1 kilometer, tiba-tiba dari sebelah kanan korban mengaku diklakson dan dipepet oleh pelaku dan meminta berhenti,” ujarnya, Minggu(10/10/21).

Korban saat itu mengaku melihat pelaku berjumlah 3 orang, dan salah satunya turun dari sepeda motor lalu menodongkan pisau kepada korban dan meminta kunci motor.

Pelaku juga merampas tas milik korban yang berisi uang tunai serta identitas korban. Pelaku pun langsung kabur ke arah Cikajang.

“Akibat peristiwa tersebut, korban mengaku kehilangan 1 unit sepeda motor matic merk Scoopy warna merah keluaran tahun 2021, uang tunai dalam bagasi motor Rp1,14 miliar, dan uang tunai dalam tas korban Rp156 juta,”ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, Dede mengaku bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan akan kasus tersebut. Penyelidikan juga dilakukan terkait jumlah uang yang diakui korban hilang diambil oleh para pelaku. (*)

0 Komentar