Screening HIV AIDS di Kabupaten Garut Belum Optimal

Screening HIV AIDS di Kabupaten Garut Belum Optimal
0 Komentar

GARUT – Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut dr. Leli Yuliani mengatakan screening untuk virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) belum optimal.

dr. Leli mengatakan sampai bulan juli lalu saja, Standar Pelayanan Minimal (SPM) capaian untuk HIV dan AIDS baru menyentuh 35 persen dari sekitar 65.000 sasaran di Kabupaten Garut.

“Memang menyadarkan masyarakat untuk melakukan screening bagi yang berisiko itu yang harus kita sosialisasikan,” kata dr. Leli, Kamis 1 September 2022.

Baca Juga:Begini Cara Kunci WhatsApp Agar Aman Ditengah Isu Kebocoran Data.Jutaan Data Nomor Seluler Indonesia Bocor di Forum Breached,

Dia mengatakan, nantinya apabila masyarakat yang berisiko tercemar HIV dan AIDS bisa langsung datang ke puskesmas terdekat, supaya bisa ditangani secara serius.

Dia mengatakan, masyarakat yang mengidap HIV dan AIDS di Kabupaten Garut bak fenomena Gunung Es, ketika banyak masyarakat tidak mau melaporkan tentang penyakit ini.

Karena, kemungkinan mereka takut untuk melapor dan menjalani perawatan di Puskesmas maupun Rumah Sakit.

“Memang kalau laporan secara jumlah pastinya yang sudah berobat itu di Rumah Sakit Guntur, untuk lebih tahu secara jumlah,” katanya.

Dia mengatakan, untuk masyarakat yang sudah terpapar HIV ini bisa untuk diobati, jikalau melakukan screening dari tahap pertama. Yang nantinya tidak sampai AIDS.

“Kalau AIDS itu sebetulnya kumpulan gejala, kalau HIV kan didalamnya ada virus gitu kan. Tapi, kalau berobatnya dari awal sudah ditangani, itu biasanya tidak sampai AIDS,” katanya.

Untuk antisipasi terkena HIV dan AIDS, dia mengatakan harus berperilaku baik, baik dalam hubungan dan lingkungan.

Baca Juga:Spoiler Black Clover 336, Lucius Diapit Oleh 4 Bayangan?10 Anggota Geng Motor Siksa Anak di Bawah Umur, Korbannya Disetrum dan Dipukuli!

“Kan kebanyakannya itu dari hubungan seksual, berganti – ganti pasangan, atau antar sesama jenis, kemudian juga dari jarum suntik,” katanya.

Dia mengimbau kepada seluruh masyaraat untuk pro-aktif untuk melakukan screening HIV dan AIDS ini, jikalau beresiko terpapar.

“Ibu hamil juga beresiko. Jadi, ibu hamil juga sekarang programnya semua harus di Screening HIV,” katanya.

Untuk pemeriksaan HIV dan AIDS untuk ibu hamil, biasanya dilakukan dalam trimester 2 (5 – 6 bulan) dan trimester 3 (7-9 bulan).(cat)

0 Komentar