Rumah Sampah Salarea Beroperasi di Bulan Kemerdekaan

Rumah Sampah Salarea Beroperasi di Bulan Kemerdekaan
0 Komentar

GARUT – Peringatan Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia adalah momentum penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia juga menjadi tonggak sejarah bagi aktivitas Rumah Sampah Salarea, yang mulai beroperasi di bulan Agustus ini.

Kehadiran Rumah Sampah Salarea yang merupakan rintisan pengembangan bank sampah berbasis komunitas dan pemberdayaan masyarakat ini menjadi bagian dari ikhtiar dalam membangun kesadaran dan kepedulian kolektif terhadap aspek lingkungan, khususnya persoalan sampah yang semakin akut dan kompleks.

Rumah Sampah Salarea diinisiasi dan dikembangkan oleh Yayasan Kelompok Kerja Salarea (Salarea Foundation) dan mendapat dukungan serta fasilitasi penuh dari BUMN sektor keuangan, yakni PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Adapun rintisan bank sampah ini telah hadir di tiga lokasi, yakni Cikoang dan Loji di Kecamatan Cibatu, serta Pasir Waru, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Baca Juga:Desa Kertajaya Krisis Air, Kades Berharap Pemerintah Daerah Meninjau ke LokasiIkut Undian Panen Hadiah Simpedes BRI Cabang Garut, Een Dapat Mobil Ertiga

Sekretaris Salarea Foundation Cecep M Tosin mengatakan, khusus untuk rumah sampah di Loji berbasis bank sampah sekolah di SMA PGRI Cibatu, yang berkolaborasi dengan Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL) Loji, sebagai bagian entitas dari Salarea Foundation di gerakan peduli lingkungan.

“Kami sangat mengapresiasi atas dukungan, fasilitasi juga pendampingan dari pihak Jamkrindo pada pembangunan Rumah Sampah Salarea sebagai rintisan bank sampah berbasis komunitas dan pemberdayaan masyarakat,” katanya di Garut, Senin (16/8/2021).

Menurut Cecep, rumah sampah di Cikoang menjadi induk dari dari dua cabang rumah sampah di Loji dan Pasir Waru. Artinya, semua manajemen dan pengolahan dikoordinasikan oleh rumah sampah induk.

“Kami berharap, dari tiga bank sampah ini bisa berkembang ke beberapa wilayah-wilayah lainnya di Garut, terutama yang menghadapi problem penanganan sampah liar,” jelasnya.

Untuk menopang operasional rumah sampah, Salarea Foundation telah mendirikan simpul-simpul relawan MPL antara lain MPL Loji, MPL Pasir Waru, dan MPL Kampung Warung, yang mencakup area kerja di tiga kecamatan.

Kini, terdapat 75 relawan sampah yang terkonsentrasi di tiga simpul MPL tersebut. MPL juga memproduksi paving block dari sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang.

0 Komentar