Reses di Pasirwangi, Mamat Tampung Aspirasi Warga Soal Sampah

Reses di Pasirwangi, Mamat Tampung Aspirasi Warga Soal Sampah
0 Komentar

GARUT – Anggota DPRD Kabupaten Garut, Fraksi PDI Perjuangan, Dapil V, Mamat Rahmat melaksanakan reses masa sidang I tahun 2021 di Kecamatan Pasirwangi, Rabu (20/1/2021).

Hadir dalam reses tersebut, para kepala desa di Kecamatan Pasirwangi, BPD, LPM, MUI dan masyarakat umum.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, sekaligus Anggota DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan.

Baca Juga:Polisi Ciduk Muda Mudi yang Pesta Miras di KosanPembelajaran Tatap Muka Tergantung Perkembangan Kasus Korona

Dalam reses tersebut Mamat menyerap aspirasi yang menjadi persoalan krusial di tengah masyarakat Pasirwangi, yaitu masalah sampah. Kebanyakan peserta menyampaikan persoalan tersebut mulai dari Kepala Desa, LPM, BPD bahkan MUI sekalipun.

” Hampir semua aspirasi kepala desa, LPM, termasuk bahkan MUI sekalipun malah fokusnya tidak membahas masalah keagamaan, tapi persampahan. Jadi memang selama ini Dinas Lingkungan Hidup yang tugasnya adalah manajemen persampahan belum sampai ke Pasirwangi. Jadi wilayah cakupannya belum sampai ke Pasirwangi,” ujar Yudha Puja Turnawan yang mendampingi Mamat Rahmat.

Selama ini lanjut Yudha, armada angkut sampah dari Dinas Lingkungan HIdup masih kurang sehingga tidak bisa melayani seluruh kecamatan termasuk di Pasirwangi. Akibatnya masyarakat Pasirwangi membuang sampah ke tempat tidak semestinya seperti sungai maupun pinggir jalan.

“Pada akhirnya permasalahan sampah adalah permasalahan yang rumit. Apalagi banyak masyarakat yang buang sampah ke pinggir jalan ke sungai. Apalagi ditambah Darajat sebagai destinasi wisata,juga menambah permasalahan persampahan,” tutur Yudha.

“Nah harapan mereka itu, Dinas Lingkungan Hidup itu ya untuk tahun depan secepatnya pelayanan pengangkutan sampahnya bisa sampai Pasirwangi, kemudian dibangun TPS-TPS di semua desa juga,” tambahnya.

Bahkan beberapa desa lanjut Yudha, sudah berinisiatif membuat TPS sendiri di wilayahnya. Hanya saja karena tidak ada yang mengangkutnya, maka pola pengelolaan sampah itu dengan cara dibakar.

“Tapi yang sangat disayangkanoleh kepala desa adalah kebiasaan sebagian masyarakat yang masih di pinggir jalan pun mereka buang sampah, buang sampah di sembarang tempat. Jadi yang paling krusial dari semua aspirasi kepala desa itu mereka meminta ada solusi yang secepatnya untuk manajemen pengelolaan persampahan,” ujar Yudha.(fer/RP)

0 Komentar