Rapuhnya Kekeluargaan dan Politik Internal NU

Rapuhnya Kekeluargaan dan Politik Internal NU
KH Imam Jazuli Lc--
0 Komentar

HUBUNGAN yang memanas antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, mengajarkan pada publik betapa sulitnya membangun kerukunan dan harmoni. Bahkan semangat membangun perdamaian dunia yang digaungkan sejak Muktamar di Lampung, seperti terlalu berlebihan.

Perasaan semacam ini juga disampaikan oleh Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudori. Menurut Gus Yusuf, “kita ini heran, di keluarga kita sendiri, kalau ada keluarga kita sendiri punya hajat, punya cita-cita besar, direcokin, diganggu. Sementara tetangga justru malah dipuja-puja. Aneh di keluarga ini.”

PKB dilahirkan dari rahim NU. Hubungan PKB dan NU bersifat kekeluargaan. Namun, dalam keluarga besar NU ini, ada penyakit yang susah disembuhkan. Seperti kata Gus Yusuf, apabila ada salah seorang dari anggota keluarga yang punya hajar besar, ingin menjadi presiden di republik ini, maka selalu ada upaya-upaya merecoki dan mengganggunya.

Baca Juga:Harga Emas Pegadaian 11 Juli 2022Makan Pisang Terlalu Berlebihan?Kadar Gula Darah Anda Bisa Naik Drastis!

Gus Yusuf menjadi sangat heran dan merasa aneh dengan kenyataan pahit di keluarga NU semacam itu. Padahal, menurut Gus Yusuf, “Gus Muhaimin itu kurang apa, itu kakak kita, senior kita, keluarga kita, Gus kita, kelahiran NU, tulang darahnya hijau, semua gak ada yang diragukan. Tapi malah direcokin. Tapi justru ketika ada orang lain masuk, malah dipuja-puja. Sifat seperti ini gak boleh. Gak boleh sifat seperti ini. Apapun yang namanya saudara, apapun yang namanya keluarga, ini harus kita bela semampunya.”

Gus Yusuf bersikap objektif tatkala menyebut kebiasaan buruk dalam keluarga NU tersebut. Misalnya, Menteri BUMN Erick Thohir langsung diangkat menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) setelah lulus Diklatsar (NU Online, 28 November 2021).

Sejak pengangkatan Erick sebagai anggota kehormatan itu, komunikasi antara Erick Thohir dan Gus Yahya semakin intensif. Dengan nada percaya diri, Gus Yahya mengatakan pihaknya telah meminta Erick Thohir sebagai anggota Banser menindaklanjuti pembangunan gedung baru PBNU (NU Online, 6 Januari 2022).

Tentu saja tidak ada makan siang gratis, kata pepatah lama. Itu pula yang terjadi antara Erick Thohir dan PBNU. Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) baru-baru ini merilis survei yang menempatkan nama Erick Thohir, Menteri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi salah satu nama calon presiden (capres) paling diminati warga Nahdlatul Ulama (Bisnis.com, 14 April 2022).

0 Komentar