Program Minyak Goreng Murah Belum Berjalan Maksimal, Mendag: Stok Mencukupi, Distribusi Cenderung Lambat

Program Minyak Goreng Murah Belum Berjalan Maksimal, Mendag: Stok Mencukupi, Distribusi Cenderung Lambat
Foto: Jawapos
0 Komentar

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui bahwa program minyak goreng murah belum berjalan maksimal. Stoknya diklaim aman, sedangkan distribusinya cenderung lambat.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui bahwa di beberapa tempat terjadi kelangkaan pasokan minyak goreng. Padahal stok yang disediakan pemerintah sebenarnya tidak bermasalah dan masih mencukupi.

Lalu di mana permasalahannya? Penyesuaian harga di tingkat distributor, kata Muhammad Lutfi, cukup menyita waktu sehingga distribusi cenderung lambat.

Baca Juga:Wilayah Kekuasaan Prabu Siliwangi Mencapai Setengah Pulau JawaTumpukan Sampah di Jalan Banyuresmi Timbulkan Bau Tak Sedap

”Khususnya dua minggu terakhir. Akhirnya yang terjadi adalah kebuntuan distribusi,” ujar Muhammad Lutfi saat berkunjung ke pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (16/2/2022).

Berdasar data dari Perumda Pasar Makassar Raya per 16 Februari 2022, harga minyak goreng di beberapa pasar tradisional di Makassar masih tinggi.

Di Pasar Cendrawasih dan Pasar Parangtambung, misalnya, harga minyak goreng curah Rp 15 ribu per liter. Sementara itu, harga kemasan sederhana Rp 17 ribu.

Di Makassar Mall (Pasar Sentral), harga minyak goreng curah Rp 16 ribu per liter, kemasan sederhana Rp 28 ribu (2 liter), dan kemasan premium Rp 20 ribu per liter. Begitu juga dengan Pasar Pabaengbaeng.

Harga minyak goreng curah Rp 15 ribu per liter, kemasan sederhana Rp 20 ribu per liter, dan kemasan premium tidak berubah alias tetap Rp 22 ribu per liter.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulawesi Selatan Ambo Masse menilai, pemerintah tampak tidak serius dalam memberikan subsidi minyak goreng murah. Sebab, penetapan kebijakan tidak dibarengi dengan pemenuhan stok yang mencukupi.

”Pemerintah melarang panic buying, tetapi justru seperti memberi instruksi supaya masyarakat panik. Sebab, kebijakannya tidak dibarengi dengan distribusi yang baik. Masyarakat jadi tidak yakin bahwa stok aman karena mereka juga selalu kehabisan,” bebernya.

Baca Juga:Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Tekankan Para Wakil Kepala Daerah Untuk Menciptakan InovasiCOVID-19 di Jawa Barat Melonjak, Kasus Terkonfirmasi Capai 887.131

Lutfi menyatakan, khusus minyak goreng curah, stoknya sudah aman. Harganya perlahan juga mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah. Yang belum tersedia adalah stok minyak goreng premium dan kemasan sederhana.

Terkait dengan harga, Lutfi mengaku masih butuh waktu untuk penyesuaian. Tapi, targetnya, akhir Februari semua harga sudah seragam, baik jenis curah, premium, maupun kemasan sederhana.

0 Komentar