Penghuni Belasan Rumah Diungsikan Setelah Masjid dan Madrasah Rusak Tertimpa Longsor

Penghuni Belasan Rumah Diungsikan Setelah Masjid dan Madrasah Rusak Tertimpa Longsor
0 Komentar

GARUT – Hujan deras yang mengguyur wilayah Samarang, Garut selama beberapa hari menyebabkan terjadinya longsor. Hal tersebut menyebabkan bangunan masjid dan madrasah rusak, juga belasan rumah yang berada di dua desa terancam sehingga harus mengungsi.

Komandan Koramil Samarang/Kodim 0611 Garut Kapten Infanteri Enjang Santana mengatakan bahwa peristiwa longsor terjadi pada Sabtu (6/5) pagi. “Hujan deras selama tiga hari berturut-turut terjadi, dan puncaknya Sabtu kemarin,” katanya.

Sebelum kejadian, dijelaskan Enjang, seorang warga yang hendak adzan subuh sempat datang ke masjid. Namun ketika itu ia melihat sudah terjadi pergerakan tanah sehingga kemudian memilih kembali ke rumahnya.

Baca Juga:Pembangunan di Kampus 2 Darussalam Kersamanah Diinspeksi, Hasilnya Memuaskan Donatur KuwaitWarga Talegong Temukan Mayat di Dalam Karung saat Gotong-Royong

“Saat yang mau adzan ini kembali ke rumah, longsor pun terjadi menimpa madrasah dan masjid yang ada di Desa Cisarua, Kecamatan Samarang, tepatnya Kampung Ciloa. Jadi karena hujan deras itu menyebabkan terkikisnya tanah lalu longsoran tanah menimpa bangunan madrasah dan masjid,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa tanah yang longsor diketahui berada di Desa Parakan, namun masjid dan madrasah yang rusak di Desa Cisarua. Selain itu juga, longsor di wilayah tersebut menutup akses jalan penghubung desa selebar 3 meter.

“Selain merusak bangunan masjid, madrasah, dan menutup jalan, area pemakaman umum juga terdampak. Tanahnya ada yang tergerus, namun tidak sampai ada makam yang terbawa longsor,” ungkapnya.

Enjang menyebut bahwa akibat kejadian tersebut pihaknya terpaksa mengevakuasi sejumlah warga yang tinggal di belasan rumah yang ada di Desa Cisarua dan Parakan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan karena hujan masih kerap turun.

“Di daerah atas sudah terlihat retakan sehingga kami evakuasi penghuni delapan rumah di Desa Cisarua dan 5 rumah di Desa Parakan. Rumah-rumah itu tidak ada yang rusak, namun posisinya memang terancam karena sudah ada retakan di bagian atas dan khawatir terjadi longsor susulan,” sebutnya.

0 Komentar