Pemkab Garut Siapkan Konsep Belajar New Normal, Seperti Apa Itu?

0 Komentar

GARUT– Pemerintah Kabupaten Garut menyiapkan konsep belajar bagi para siswa saat pemberlakuan new normal. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Totong kepada wartawan, Rabu (27/5/2020).

“Mau new normal atau tetap daring (dalam jaringan, red) kita harus siap, sebelum ada arahan dari pusat,” kata Helmi.

Untuk menunjang pembelajaran di kelas dengan mengikuti protokol kesehatan ‘new normal’, maka pihaknya perlu menyediakan sekitar 500 ribu unit masker, 4000 ribu tempat cuci tangan, vitamin c dan penambahan beberapa fasilitas sekolah lainnya.

Baca Juga:5 Pegawai Reaktif Rapid Test, Puskesmas Banjar 3 Tutup LayananJabar Dinilai Punya Manajemen Sangat Baik Soal Penanganan COVID-19

Ketika ditanya soal kesiapan unit bangunan sekolah jika new normal diberlakukan, maka pihaknya akan menyiapkan strategi belajar mengikuti konsep new normal atau segala kegiatan biasa dilakukan tapi dengan mematuhi protokol kesehatan, semisal penggunaan kelas secara shif, penggunaan satu bangku oleh satu orang dan lainnya.

“Kalau semuanya seperti itu memang tidak cukup (ruang kelas, red) tapi kita bisa atur misalnya sebagian daring (belajar online, red) sebagian lainnya belajar di kelas (bergiliran, red), jam belajar juga kita atur pakai shif atau bagaimana, yang penting kita harus siap bagaimanapun agar anak-anak bisa belajar,” kata Helmi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, mengatakan, saat ini semua sekolah sudah mempersiapkan segala kemungkinan kaitan konsep belajar yang akan diterapkan nantinya.

“Jangan sampai ketika Kami membuat surat edaran Sanitizer, disinfektan ruangan kelas, cuci tangan masker harus disiapkan Tapi yang memutuskan kemendikbud,” katanya.

“Plan A, B, C kita sudah siapkan, kita perhatikan kesiapan, kita tetap prioritaskan kesehatan peserta didik guru dan tenaga kependidikan. Kuncinya adalah bagaimana kami menyiapkan berbenah untuk new normal,” ujar Totong.

“Tapi tetap kebijakannya ada di gugus tugas termasuk kemendikbud, kita tidak tergesa-gesa, tapi alangkah baiknya dipersiapkan. New normal ini akan lebih membiasakan hidup sehat. Pemerintah pasti terukur kebijakannya,” tambahnya.

Ketika ditanya soal surat yang beredar bahwa pembelajaran di sekolah akan dimulai pada 26 Juni 2020, pihaknya mengatakan bahwa surat tersebut sebagai imbauan agar sekolah bisa mempersiapkan jika diberlakukan belajar new normal.

0 Komentar