Pemerintah Luncurkan Program Inovatif untuk Tingkatkan Kompetensi Guru

Pemerintah Luncurkan Program Inovatif untuk Tingkatkan Kompetensi Guru
BELAJAR. Siswa SMAN 9 Tasikmalaya mengikuti pembelajaran, Rabu (16/2/2022). Kemendikbud Ristek memberikan kebebasan sekolah menentukan kurikulum sendiri, bisa Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, ataupun Kurikulum Merdeka.Fatkhur Rizqi/radartasik.com
0 Komentar

GARUT – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah pusat telah menggencarkan program inovatif baru yang menekankan pentingnya kompetensi sosial dan kepribadian bagi seluruh guru di negeri ini.

Koordinator Pokja Perencanaan dan Efektivitas Kelembagaan pada Sekretariat Dirjen GTK Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Andhika Ganendra mengatakan program ini bertujuan untuk memberikan dampak positif pada keberhasilan siswa di masa depan.

Sejauh ini, menurutnya kompetensi sosial dan kepribadian belum menjadi fokus utama dalam persiapan menjadi seorang guru. “Guru baru lebih sering dituntut untuk menguasai kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik. Namun, dengan melihat relevansinya, pemerintah pusat melalui Kemendikbud Ristek kini berupaya mensosialisasikan pentingnya kedua kompetensi ini kepada para guru,” katanya.

Baca Juga:BPKH Raih Opini WTP untuk Kelima Kalinya, Bukti Dana Haji Dikelola ProfesionalPNM Perluas Dampak Positif dengan Literasi Kesehatan Ibu dan Anak

Andhika  menyebut bahwa dua kompetensi ini sangat menentukan keberhasilan siswa didik di kemudian hari. “Oleh karena itu, kami mendorong agar para guru di seluruh Indonesia memilikinya,” sebutnya.

Menurutnya, program ini menjadi suatu keharusan karena guru yang tidak memiliki kompetensi sosial dan kepribadian berisiko tersingkirkan oleh seleksi alam dan tertinggal dalam perkembangan dunia pendidikan.

“Saat ini, meskipun kompetensi sosial dan kepribadian belum memberikan implikasi langsung pada status jabatan atau kenaikan finansial bagi guru, pemerintah percaya bahwa kualitas output siswa yang berhasil dicetak oleh guru adalah aspek yang tak kalah penting dari kemampuan mengajar mata pelajaran itu sendiri,” ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa program ini juga menekankan bahwa kesadaran atas pentingnya kompetensi sosial dan kepribadian harus dimiliki oleh guru sejak awal sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan, dan pemerintah berharap agar para guru dapat mencetak siswa-siswa yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki budi pekerti dan norma-norma positif.

Andhika juga menyoroti bahwa pengawasan terhadap pemenuhan kompetensi sosial dan kepribadian guru ini tidak bisa hanya dilakukan oleh kementerian, melainkan memerlukan kolaborasi dengan unsur pemerintah serta dinas atau instansi di daerah. Oleh karena itu, pemerintah pusat telah menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia untuk berpartisipasi dalam melaksanakan program ini.

0 Komentar