Pasar Guntur Becek Seperti Tak Terpelihara, Begini Kata Kadisperindag Garut

Pasar Guntur Becek Seperti Tak Terpelihara, Begini Kata Kadisperindag Garut
Pasar Guntur Ciawitali Garut becek tampak tak terpelihara. Kadisperindag menyebut dengan keterbatasan anggaran pembangunan pasar Guntur belum bisa dilaksanakan
0 Komentar

GARUT – Musim hujan yang menyebabkan genangan air di Pasar Guntur Ciawitali Garut menjadikan kondisi pasar menghawatirkan dan selalu kotor dengan lumpur yang bercampur sampah dari sisa sisa pasar.

Dengan kondisi kotor tersebut sering mendapat keluhan dari pengunjung pasar Guntur yang terpaksa harus melalui jalan yang kotor dan terdapat kubangan air. Seperti halnya yang disampaikan oleh Neng Resa yang saat itu sedang berbelanja di Pasar Guntur.

Neng Resa mengatakan, kondisi pasar Guntur sangat memprihatinkan apalagi saat musim hujan seperti ini yang harus memilih tempat pijakan saat berbelanja. Dirinya berharap kondisi pasar tersebut dapat diperbaiki sehingga saat berbelanja masyarkat akan merasa nyaman dengan kondisi pasar yang bagus.

Baca Juga:Bah Dodo Warga Garut yang Hilang di Hutan Legok pulus Belum Ditemukan4 Warga Desa Karyamukti Diserang DBD, Begini Kata Kades

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana mengatakan, Pasar Guntur merupakan pasar yang terbesar di Garut, dalam pembangunannya pasti akan butuh 2x lipat dari pasar yang lain.

Jika dalam satu tahun dilaksanakan 2 pembangunan pasar, menurutnya itu akan berat bagi APBD Garut. Sehingga pembangunan pasar ini menurutnya akan bertahap satu per satu.

Lanjut Nia, di tahun 2022 sebetulnnya ada sejumlah pasar yang akan dibangun, seperti pasar Cisewu yang bersumber dari bantuan Provinsi dan pasar Cikajang yang bersumber dari APBN. Namun tampaknya pembangunan pasar Cisewu batal. Adapun untuk pasar Cikajang, rencananya pada tahun ini akan dibangun terlebih dahulu pasar sementara.

Dijelaskan Nia, untuk tahun ini pihaknya hanya memperoleh anggaran pemeliharaan pasar sebesar Rp 700 juta. Tentunya dengan nilai tersebut sangat minim untuk pemeliharaan.

Sehingga untuk 12 pasar yang lain tak ada anggaran sama sekali karena anggarannya dialihkan terlebih dahulu untuk penanganan covid.

Pemerintah daerah kata Nia, sebetulnya tetap konsisten memperhatikan pasar yang ada, namun dengan anggaran yang saat ini belum optimal maka pembangunan maupun pemeliharaan pasar belum optimal.

0 Komentar