Mengapa Usia Pasien Serangan Jantung di Indonesia Lebih Muda dari AS, Eropa dan Jepang, Ini Jawabannya

Mengapa Usia Pasien Serangan Jantung di Indonesia Lebih Muda dari AS, Eropa dan Jepang, Ini Jawabannya
Ilustrasi serangan Jantung -Martin Büdenbender dari Pixabay/FIN.co.id-
0 Komentar

JAKARTA, – dr. Siska S Danny, SpJP(K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita menyebut usia pasien serangan jantung di Indonesia jauh lebih muda, ketimbang usia pasien serangan jantung di AS, Eropa dan Jepang.

Tingginya angka pasien serangan jantung di Indonesia yang berumur lebih muda dari Amerika, Eropa dan Jepang disebabkan salah satunya terkait kebiasaan merokok.

dr. Siska merujuk data pasien-pasien serangan jantung mencakup sembilan provinsi pada 2018-2019, yang menunjukkan  65 persen pasien serangan jantung adalah perokok.

Baca Juga:Artis Prilly Jadi Dosen UGM, Ini Mata KuliahnyaIni Perasaan Timnas Curacao Setibanya di Indonesia, Langsung Curhat di Media Sosial

“Ini sesuai dengan data nasional bahwa proporsi perokok di Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di dunia,” kata dr. Siska.

Bahkan 51 persen pasien serangan jantung di Indonesia juga mengalami hipertensi dan 27 persen menderita diabetes.

“Usia pasien serangan jantung di Indonesia median 57 tahun. Ini jauh lebih muda dibandingkan usia di Amerika atau Eropa antara 60-65 tahun,” lanjut dr. Siska S Danny, SpJP(K).

“Di Jepang, malah lebih tua lagi,” ungkapnya dalam acara onlin ebertajuk “Cardiovascular medicine in 2022 and beyond: Adaptive, personalized and evidence-based”.

Serangan jantung terjadi ketika otot jantung kehilangan suplai darah, biasanya diakibatkan penyumbatan di arteri terdekat.

Menemukan tanda-tanda awal serangan jantung dan mendapatkan perawatan secepatnya menjadi momen yang sangat penting ketika terkena serangan jantung.

Seseorang yang mengalami serangan jantung akan merasakan nyeri di dada dan bagian tubuh lainnya ditambah gejala lainnya.

Baca Juga:Kompres Demam dengan Air Hangat, dr DeviPemprov Jabar Anggarkan Dana 4,1 Miliar untuk Renovasi Gedung Merdeka

Karena serangan jantung bisa berakibat fatal, sangat penting untuk mengenali gejala.

Berikut gejala serangan jantung:

– Perasaan tertekan, sesak, nyeri, diremas, atau nyeri di dada

– Rasa sakit yang menyebar ke lengan, leher, rahang, atau punggung

– Perasaan hancur atau berat di dada

– Perasaan yang mirip dengan mulas atau gangguan pencernaan

– Mual dan kadang muntah

– Terasa lembap dan berkeringat

– Sesak napas

– Pusing

– Dalam beberapa kasus, kecemasan yang mirip dengan serangan panik

Gejala serangan jantung diketahui dapat bervariasi dan berlangsung beberapa hari atau datang dan pergi secara tiba-tiba.

Mengetahui gejala serangan jantung dapat membantu seseorang mendapatkan perawatan segera dan ini meningkatkan kemungkinan hasil yang positif.

0 Komentar