Krisis Guru, PNS di Garut Rela Jadi Honorer Lagi Demi Melanjutkan Pengabdian

Krisis Guru, PNS di Garut Rela Jadi Honorer Lagi Demi Melanjutkan Pengabdian
Imam Tamamu Taufiq, guru berstatus PNS yang rela menjadi honorer lagi di masa pensiunnya. (foto : dokumen Facebook Imam Tamamu Taufiq)
0 Komentar

GARUT – Kekurangan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) sepertinya tidak hanya terjadi di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut.

Tetapi beberapa sekolah lainnya pun mengalami nasib yang sama.

Akibat banyak guru yang memasuki masa pensiun dan sebagian guru PNS lainnya menjadi kepala sekolah.

Tenaga guru PNS makin berkurang seiring minim dan lambatnya rekrutmen guru berstatus ASN, baik itu PNS maupun PPPK.

Baca Juga:Garut Krisis Guru? Sekolah Dasar di Leuwigoong Kekurangan Tenaga PNSBooth ‘Daihatsu Awesomeverse’ di GIIAS 2022, Berikan Warna dan Pengalaman Baru nan Luar Biasa kepada Pengunjung

Kondisi ini diakui Guru PNS Imam Tamamu Taufiq yang, dirinya yang tinggal menghitung hari memasuki masa penisun, diminta untuk meneruskan pengabdiannya sebagi guru di SMAN 6 Garut.

Setelah pensiun per tanggal 1 September 2022 nanti, dirinya yang telah mengabdi selama 38 tahun masa kerja akan kembali menjadi guru berstatus honorer atau non ASN.

“Per 1 September 2022 berhenti menjadi Guru ASN, namun langsung menjadi Guru Honorer,” kata Imam.

Imam menjelaskan, alasannya kembali mengajar karena sekolah masih kekurangan guru. Sehingga dirinya pun bersedia untuk melanjutkan pengabdiannya sebagai guru berstatus honorer.

“Per 1 September 2022 Insyā Allōh saya pensiun sebagai Guru ASN/PNS, namun Insya Allah saya harus bertugas sebagai guru di SMAN 6 Garut minimal sampai dengan Desember 2022. Karena sama seperti di sekolah-sekolah lainnya akibat kekurangan guru bahasa inggris ASN,” kata Imam.

Mayoritas guru yang direkrut sebelum moratorium pengangkatan Guru ASN pada tahun 2005 lalu, Imam memperkirakan akan habis pada tahun 2025 mendatang.

“Sejak moratorium pengangkatan guru ASN tahun 2005, beberapa tahun setelahnya hingga kini guru berstatus ASN dipastikan akan habis tahun 2025,” tambahnya.

Baca Juga:Kontribusi Budaya Pencak Silat dalam Kecepatan dan Kekuatan Pemulihan dan Kebangkitan Indonesia 77 TahunBerkas Penting Kaitan BOP dan Pokir DPRD Garut Diamankan Kejaksaan dalam 2 Koper

Untuk itu, kekurangan guru akan terjadi dan makin parah jika pemerintah tidak segera melakukan rekrutmen guru ASN dengan cepat dan jumlah yang signifikan.

Rekrutmen tersebut perlu dilakukan dengan perhatian lebih demi memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di banyak sekolah.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut kekurangan guru ASN. Kondisi ini juga terjadi di beberapa sekolah lainnya di Garut. (erf)

0 Komentar