Kopi Garut Kembali Bergeliat

0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Penjualan kopi para petani asal Garut selama era normal, kembali bergeliat setelah sempat mati suri selama pembatasan aktivitas ketika pandemi COVID-19. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga kepada wartawan, Selasa (30/6/2020).

Menurutnya, pemasaran kopi Garut sudah kembali terbuka ke sejumlah pasar lokal maupun kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Terutama ketika banyak kafe atau kedai kopi yang sudah mulai buka.

Dinas Pertanian Garut kata Beni, terus berupaya mengembangkan sektor produk kopi agar kembali bangkit karena selama pandemi COVID-19 terjadi kendala dalam pemasaran.

Baca Juga:MUI Garut Menyatakan Sikap Soal RUU HIPVideo: Aksi Warga Cikajang Segel Tower Provider Seluler

Untuk mempercepat promosi dan pemasaran produk kopi Garut, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Garut.

“Kita kan mempromosikan kembali kopi kita, karena di sisi produksi kita tidak masalah, cuma masalahnya serapan pasar,” ujar Beni.

Dalam situasi normal kata Beni, penjualan kopi jenis arabika spesialti ke pasaran bisa mencapai 3 ton per bulan, kemudian saat pandemi COVID-19 anjlok hingga 5 kuintal. Namun, setelah memasuki masa normal baru, pemasaran sudah kembali meningkat meskipun belum dalam kondisi normal mencapai 3 ton kopi per bulan.

“Sekarang sudah mulai ada pemesanan, meski belum normal sediakala tetapi sudah ada peningkatan pemesanan,” katanya.

Setiap tahunnya jelas Beni, jumlah produksi kopi di Garut mencapai 4 ribuan ton. Hasil produksi tersebut dipasarkan ke sejumlah pasar lokal, maupun kota besar di Indonesia, bahkan ekspor. (erf/RP)

0 Komentar