Komunitas RRG Bukber Sambil Diskusi dengan Balon Bupati, Waw Apa yang Dibahas?

Feri/Erwan/Radar Garut
Sejumlah tokoh di Kabupaten Garut melakukan diskusi di RM 33 Patriot membahas masa depan Garut
0 Komentar

” Harusnya kalau kita punya visi misi yang jelas maka akan disusun menjadi rencana strategis kerja (Renstra). Dan rencana ini akan lari ke dinas mana dinas mana. Sehingga nanti akan ada kejelasan positioning. Akan ada kejelasan bagaimana langkah-langkah taktis dalam melaksanakan kerja-kerja dalam membantu terhadap apa yang menjadi visi misi bupati tersebut,” jelasnya.

” Saya melihat banyak sekali tumpang tindih antar SKPD yang satu dengan yang lainnya. Makanya ini harus disusun sejak awal. Pemerintahan yang akan datang harus menyusun pertama dari visi misi mau ngapain dia 5 tahun yang akan datang.  Setelah itu nanti diturunkan menjadi renstranya, rencana strategisnya seprti apa.Renstra itu nanti diturunkan menjadi wilayah-wilayah kerja secara strategis yang dilakukan oleh SKPD,” tambahnya.

” Ya programnya kan contoh begini tadi saya mengatakan, masalah produksi saja, misalnya pertanian di bidang peternakan yang itu menjadi kebutuhan pokok masyarakat.  Kita belum ada kejelasan. Sisi ekonomi saja, harusnya kita bisa memanfaatkan, uang itu berputar di dalam. Petani menghasilkan beras, dibelinya oleh masyarakat,  berputar di situ. Akhirnya kan, tidak terjadi karena banyak diimpor dari luar,” jelasnya.

Baca Juga:Ada 5 Sekolah Menengah Atas yang Kosong Kepseknya di Garut, KCD Lakukan IniDBD di Garut Sudah Mencapai 660 Kasus, Ini Lokasi yang Terbesar, Waspada Ya

Selain itu, Ceng Hilman juga menyoroti masalah sampah di Kabupaten Garut yang belum teratasi dengan baik.

” Ya sayamendapatkan laporan dari teman-teman dan saya juga melihat fakta-fakta banyak sekali pencemaran lingkungan dari pembuangan sampah oleh masyarakat. Nah ini kan seharusnya pemerintah bisa memfasilitasi tidak hanya kemudian sampai di TPA, tapi bagaimana sampah ini bisa berdaya guna dan itu kan ada beberapa teknologi yang bisa digunakan,” ujarnya. 

” Bisa berhasil menjadi pupuk bisa didaur ulang kembali, jadi kan ada nilai ekonominya kembali. Nah inilah yang kemudian tidak ada kejelasan oleh pemerintah., tiba-tiba hanya dikirm ke TPA disiapkan kendaraan untuk mengirim ke TPA kan itu yang jadi permasalahan,” katanya lagi.(*)

0 Komentar