Kisah Pilu Perjuangan Pendidikan Riska Mahasiswi UNY Harus Pulang Kesisi Tuhan Trending di Twitter

Kisah Pilu Perjuangan Pendidikan Riska Mahasiswi UNY Harus Pulang Kesisi Tuhan Trending di Twitter (foto Twitter @rgantas)
Kisah Pilu Perjuangan Pendidikan Riska Mahasiswi UNY Harus Pulang Kesisi Tuhan Trending di Twitter (foto Twitter @rgantas)
0 Komentar

“Saya memang menemukan banyak kasus, di mana nominal UKT mahasiswa UNY melampaui kapasitas keuangan pembayarnya. Dan tidak sulit menemukannya. Terbukti dari hasil temuan @unybergerak. Di mana dari seribuan mahasiswa yg mengisi angket, sekitar 97% keberatan dengan nominal UKTnya,” dalam postingannya.

Dikatakan Pria yang Bernama Ganta, Keanehan penentuan UKT di UNY memang bukan barang yang baru. Namun, dalam kasus Riska ini agak berbeda. Ia sudah mengisi nominal pendapatan yang sesuai dengan kondisi ekonominya. Namun, saat diminta mengupload beberapa berkas, Riska tidak punya laptop. Sehingga ia meminjam hp tetangganya di desanya.

Dikarenakan android tetangganya yang tidak secanggih hp yang sedang di pakai orang saat ini. Akhirnya Riska tidak bisa mengupload berkas-berkas yang diminta. Ia mengira inilah salah-satu alasan mengapa nominal UKTnya melonjak. Entah ada pengaruh atau tidak. Namun, secara ajaib nominal UKTnya muncul dengan angka 3.14 jt.

Baca Juga:Outfit Kemeja Hitam Hijabers Lebih Keren dan StylistInilah Berat Badan Ideal Berdasarkan Tinggi Badan Secara BMI

Kala itu, cuitan Ganta, Ia hampir mengubur asa untuk berkuliah. Beruntungnya, guru-guru di sekolahnya saat itu mau membantu UKT pertamanya. Desir harapan pun hadir. Akhirnya, ia resmi menjadi mahasiswa UNY.

Bahkan sebenarnya di awal perkuliahannya, Riska sempat bolak-balik dari Rektorat UNY untuk mengajukan keberatan terhadap nominal UKTnya. Tapi, menurutnya, ia: “kaya bola yang lagi dimaenin oper sana-sini gak jelas.” Ungkapan Riska kala itu.

Pengalaman Riska nampak tak asing bagi kita yang berhadapan dengan birokrasi.

“Padahal, baru-baru ini saya baru tau, kala itu hanya untuk bolak-balik rektorat, ia selalu jalan kaki dari kosannya di Pogung sampai ke jl. Colombo. Riska memang selalu jalan kaki ke mana saja. Maklum, ia ga memiliki cukup uang utk memesan driver online,”.

Riska selalu berhati-hati untuk menggunakan uang. Salah satu teman Riska pernah memberinya Abon dan ia sangat senang. Selama di kos Riska terlihat hanya makan nasi dengan Abon yang diberi temannya tadi. Bahkan odol, sabun, shampo dan mie instan dia dapatkan dari pemberian temannya.

0 Komentar