Kisah Misterius di Kota Bandung, Patung Pastor Taman Maluku Bandung Bisa Bergerak Sendiri di Malam Hari

Kisah Misterius di Kota Bandung, Patung Pastor Taman Maluku Bandung Bisa Bergerak Sendiri di Malam Hari
Patung pastor Verbraak di Taman Maluku, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com
0 Komentar

“Ia dikawal secara khusus oleh sersan,” tuturnya.

Patung penghargaan bagi Verbraak juga sempat ada di Aceh, tepatnya di Simpang Lima. Namun, kini patung tersebut sudah tidak ada.

Tahun 1907, Verbraak yang dianugerahi Ridder in de Orde van de Nederlandsche (Ksatria dalam orde Singa Belanda) itu memutuskan pensiun sebagai pastor karena faktor kesehatan.

Fungsi penglihatannya kian menurun, kendati fisiknya masih sanggup. Setelah pensiun, Verbraak memutuskan bermukim di Magelang.

Baca Juga:Pembunuhan Misterius, Suami Temukan Mayat Istri di Areal Persawahan Dengan Kondisi MengenaskanBejat! Anak Kandung Dijadikan Pemuas Nafsu Sejak Umur 5 Tahun

Di kota militer di Jawa Tengah itu lah kesehatan Verbraak semakin menurun. Banyak orang yang menawarkan bantuan untuk pengobatan pastor baik hati itu.

Namun Verbraak menolaknya, karena menurutnya sudah sepantasnya tubuhnya yang sudah tua ini sakit, setelah hidup sehat selama 80 tahun.

“Jadi, ia menganggap memanggil dokter atau perawat itu hanya merepotkan orang saja,” sambungnya.
Verbraak meninggal di usianya yang ke-83 tahun. Tahun 1922, Pemerintah Kota Rotterdam, memberikan penghargaan untuk Pastor Verbraak sebagai warga kota teladan.

Penghargaan ini atas segala pengabdiannya bagi kemanusiaan.

Sementara di Bandung, Lembaga The Dutch East Indian Army mengumpulkan dana dan mendirikan patung Pastor Verbraak pada tanggal 27 Januari 1922 di sebuah taman yang pernah dijuluki sebagai Paradisi in Sole Paradisus Terrestris atau tanah surga di bawah cahaya matahari.

Patung pastor itu dirancang di Belanda oleh seniman G.J.W Rueb.

Kini, untuk menghormati perjuangan kemanusiaan pastor Verbraak, sebuah patung besar dipasang di salah satu sudut utara taman bernama Moulukken Park atau Taman Maluku, di Jalan Seram.

Di sebelah kirinya adalah kompleks gedung militer yang dulu dijadikan sebagai Istana Komanda Militer (Paleis van den Legercommandant) di Bandung. (jpnn)

0 Komentar