Kisah Misterius di Kota Bandung, Patung Pastor Taman Maluku Bandung Bisa Bergerak Sendiri di Malam Hari

Kisah Misterius di Kota Bandung, Patung Pastor Taman Maluku Bandung Bisa Bergerak Sendiri di Malam Hari
Patung pastor Verbraak di Taman Maluku, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com
0 Komentar

BANDUNG – Banyak mitos di sekitar Patung Pastor di Taman Maluku, Kota Bandung.

Salah satu kisah misterius yang kerap diceritakan adalah kemampuan Patung Pastor Taman Maluku Bandung bisa bergerak sendiri di malam hari.

Ya, mitos ini sudah menjadi urban legend di Kota Bandung. Konon, jika malam tiba patung tersebut bisa bergerak dan pindah sendiri posisinya.

Baca Juga:Pembunuhan Misterius, Suami Temukan Mayat Istri di Areal Persawahan Dengan Kondisi MengenaskanBejat! Anak Kandung Dijadikan Pemuas Nafsu Sejak Umur 5 Tahun

Tidak hanya itu, bahkan ada cerita yang menyebutkan jika sosok pastor tersebut kerap terlihat berjalan-jalan sambil membawa bukunya.

Dikutip dari JPNN.com ketika mengikuti walking tour yang digagas salah satu operator perjalanan wisata sejarah di Kota Bandung yakni, Cerita Bandung.

Tema perjalana itu adalah “Gedung Sate & Archipelwijk”. Peserta diajak menelusuri tempat-tempat penuh sejarah. Salah satunya Taman Maluku.

Gadis Noer Hadianty, Tour Guide Cerita Bandung, mengungkapkan bahwa kisah dan mitos mengenai Patung Pastor di Taman Maluku Bandung tidak ada yang valid.

Bahkan, sosok pastor yang diabadikan dalam bentuk patung di Taman Maluku itu, tidak pernah menginjakan kakinya di Kota Bandung.

Pastor itu bernama Henricus Christiaan Verbraak, seorang pria berkebangsaan Belanda yang lahir pada 28 Maret 1835.

Pria yang bercita-cita sebagai pedagang ini, memulai karir kepastorannya pada tahun 1862.

Baca Juga:Puluhan Gamers Esport Garut Dukung Gus Muhaimin jadi PresidenBerorientasi Ramah Lingkungan, Pembiayaan BRI Pada Sektor Renewable Energy Tumbuh 19.1 Persen

Tugas pertama Verbraak sebagai pastor adalah mengunjungi Kota Padang pada tahun 1872. Kemudian, Verbraak diutus ke Aceh pada tanggal 29 Juni 1984.

Dia tinggal di Aceh dan mengabdikan hidupnya hingga 23 Mei 1907.

“Tahun 1874 Ia (Verbraak) ditugaskan ke Aceh hingga tahun 1907 untuk melakukan pelayanan di sana. Tahun itu tertulis dalam monumennya,” ucap Gadis kepada JPNN.com, Kamis (3/3).

Gadis menuturkan, Verbraak dikenal sebagai sosok pastor yang baik dan murah hati.

Selain memberikan hiburan serta siraman rohani kepada prajurit tentara di Aceh, Verbraak juga sangat perhatian kepada anak-anak di panti asuhan.

Ia bahkan sampai mencarikan orangtua asuh bagi anak-anak yang tidak terurus itu. Kepedulian Pastor Verbraak kepada anak-anak panti ini sangat membekas untuk mereka.

Hal itu terbukti bila Verbraak berkunjung ke suatu tempat, Dia akan disambut secara spesial.

0 Komentar