Ketua DPC PDI Perjuangan Garut Kunjungi Tita dan Ani Korban Angin Puting Beliung di Desa Sukamukti Banyuresmi

Ketua DPC PDI Perjuangan Garut Yudha Puja Turnawan mengunjungi korban angin puting beliung di Desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi
Ketua DPC PDI Perjuangan Garut Yudha Puja Turnawan mengunjungi korban angin puting beliung di Desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi
0 Komentar

GARUT – Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, mengunjungi dua keluarga yang menjadi korban angin puting beliung di Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Selasa 21 Maret 2023.

Dua keluarga itu adalah Tita, warga Kampung Cibuntu RT 02 RW 03, Desa Sukamukti. Kemudian keluarga Ani warga Kampung Tarikolot, Desa Sukamukti.

Rumah kedua keluarga miskin ini mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung.

Baca Juga:Persiapan Keberangkatan Jamaah Haji di Jabar Sudah 90 PersenYudha, Anggota DPRD Garut Kunjungi Korban Kebakaran dan Rumah Tertimpa Pohon di Cilawu

Yudha yang mendengar informasi tersebut mengunjungi keduanya didampingi koordinator PKH dan Pemerintah desa setempat.

Kunjungan pertama Yudha mendatangi rumah Tita di Kampung Cibuntu. Yudha memberikan sejumlah bantuan bingkisan sembako dan uang tunai kepada keluarga Tita tersebut.

” Ibu Tita bersama suami dan kedua anaknya masih menumpang di rumah orang tuanya. Dimana bentuk tempat tinggalnya semi permanen terletak di bagian atas rumah orang ruanya. Berlantai kayu dengan sebagian dinding hanya plastik saja dan sebagian dinding bilik bambu dan GRC dan atapnya dari bilik bambu,” ujar Yudha.

” Sehingga rentan kalau ada angin kencang. Beberapa hari lalu tempat tinggalnya rusak karena angin kencang.  Kedatangan saya untuk sedikit membantu perbaikan tempat tinggal ibu Juwita (Tita), sehingga beban keluarga ini tak terllau berat,” jelas Yudha.

Kemudian Yudha kembali melanjutkan kunjungannya ke rumah Ani yang juga menjadi korban angin puting beliung. Rumah Ani juga mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung tersebut.

Yudha menceritakan, untuk rumah Ani sendiri, memang tidak memiliki dinding. Jika dibahasakan sunda, rumah Ani itu sorodoy (nempel) ke rumah orang lain.

” Karena bangunannya semi permanen, ketika ada angin kencang atap rumah jadi ikut beterbangan,” ujar Yudha.

Baca Juga:BKKBN Jabar Rapat Kerja dengan Divisi Riset dan Pengembangan TPPS, Percepat Penurunan Stunting,PMI Garut Akan Genjot Donor Darah, Karena Bulan Ramadhan Minat Masyarakat Turun

Beruntung warga setempat tergerak untuk gotong royong membantu pembangunan rumah Ani tersebut. Namun sekarang ini menyisakan beberapa kendala. Karena keuangan warga tidak cukup. Warga memiliki beban yang harus dibayar ke toko bangunan.

” Saya berkunjung untuk ikut bergotong royong meringankan beban ibu Ani. Ibu Ani sendiri seorang janda, dia menghidupi kedua anaknya dengan menjadi tukang ojeg,” terang Yudha.

0 Komentar