Kasus LGBT Kian Memprihatinkan, Psikolog Ini Ungkap Banyak Anak dan Remaja yang Jadi Korban

Kasus LGBT Kian Memprihatinkan, Psikolog Ini Ungkap Banyak Anak dan Remaja yang Jadi Korban
Psikolog P2TP2A pada DP3AKB Kabupaten Majalengka, Meina Shiamulaeli MPSi mengungkap terkait persoalan LGBT anak. Foto: Ist
0 Komentar

MAJALENGKA – Kasus LGBT saat ini di Kabupaten Majalengka kian memprihatinkan. Anak-anak dan remaja turut menjadi korbannya.

Psikolog P2TP2A DP3AKB Kabupaten Majalengka, Meina Shiamulaeli MPSi menceritakan, anak perempuan yang mengadu karena menyukai perempuan.

Begitu juga dengan anak laki-laki, yang mengadu kepada dirinya dan mengaku suka dengan sesama jenis.

Baca Juga:Vaksin Kanker Serviks Wajib di Indonesia, Siswi Kelas 5 dan 6 SD DisasarGelar Operasi Pekat Lodaya 2022, Polres Ciamis Amankan 860 Petasan Korek Api

Bukan itu saja, kasus pelecehan seksual terhadap anak- anak dan remaja, kini korbannya tidak hanya menimpa perempuan tapi juga laki- laki.

“Saya miris. Ada anak perempuan datang mengadukan kelainan karena menyukai perempuan, dan ada juga anak laki laki yang mengadu suka kepada sesama laki-laki,” kata Meina.

Meina mengungkapkan, mereka curhat dan ingin berobat memperbaiki orientasi seksual itu tanpa didampingi orang tuanya.

Menurut Meina, peran kedua orang tua dalam memberikan pengetahuan tentang seksual sangat penting agar anak tidak salah dalam mendapatkan informasi soal seks.

Pengaruh Gadget Sangat Besar

Dia tidak menampik, pengaruh gadget selama dua tahun terakhir karena covid-19, cukup besar. Termasuk pada perkembangan anak.

“Sudah ada persetubuhan online yang dilakukan melalui gadget dan sangat memprihatinkan, anak-anak SD Kelas IV dan IV sudah bertanya apa itu selingkuh,” ujar anggota Psikolog Forensik Indonesia ini.

Belum lagi masalah kekerasan seksual kini tidak hanya dilakukan secara verbal dan fisik, tapi sudah dilakukan secara online.

Baca Juga:Terekam CCTV, Kawanan Maling Bobol Sekolah, Empat Komputer Berhasil DigasakKejaksaan Negeri Garut Gelar Bazar Murah untuk Bantu Warga

Dijelaskan Meina, faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi prilaku anak terutama teman sebaya.

Menurutnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan minimnya pengetahuan serta rasa ingin tahu tentang seks mengakibatkan usia pubertas kini lebih cepat.

Meina mengaku kini sedang melakukan pendampingan pada anak-anak yang dihamili oleh anak-anak juga.

“Kita harus melakukan upaya pencegahan dan peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak dan mengenalkan seks kepada anak,” tuturnya, saat menjadi narasumber acara: “Alhamdulilah, Anaku Sudah Baligh” yang diselenggarakan SDIT Insan Kamil di Aula Hotel Putrajaya, Senin (18/4). (ara/rc)

0 Komentar