Gus Samsudin Akui Tidak Menyesal dan Ikhlas Dipenjara karena Konten Aliran Sesat

Gus Samsudin Akui Tidak Menyesal dan Ikhlas Dipenjara karena Konten Aliran Sesat
Gus Samsudin Akui Tidak Menyesal dan Ikhlas Dipenjara karena Konten Aliran Sesat (Sumber foto dari youtube VIVA.CO.ID)
0 Komentar

RADAR GARUT- Gus Samsudin Akui Tidak Menyesal dan Ikhlas Dipenjara karena Konten Aliran Sesat, simak informasi selengkapnya dibawah ini.

Gus Samsudin, seorang tokoh agama, telah ditahan oleh polisi dalam kasus video pengajian yang menuai kontroversi.

Dalam video yang beredar baru-baru ini di media sosial, Samsudin terlihat tenang dan bahkan tersenyum ke arah kamera sambil mengenakan pakaian tahanan dan terborgol.

Baca Juga:Tips Mengamankan Saldo DANA Gratis dari Risiko Kehilangan, Ini Langkah dan Antisipasi yang Perlu Kamu TahuHeboh TikToker Asal Depok, Ditangkap karena Bobol Saldo KMT KAI Commuter Rp 12 Juta

Dengan pengawalan ketat dari petugas kepolisian, Samsudin dibawa dari selnya menuju Ditreskrimsus Polda Jawa Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Proses ini melibatkan beberapa orang, termasuk FK dan FW, yang merupakan videografer dan editor video yang telah ditetapkan sebagai tersangka sebelumnya pada hari Senin.

Meskipun menghadapi situasi yang sulit, Samsudin menyatakan bahwa ia menerima nasibnya dengan ikhlas dan bahagia. “Saya ridho dan saya ikhlas dengan apa pun yang Allah berikan kepada saya. Kalau ini memang yang terbaik, saya ridho karena saya ingin mendapatkan ridho Allah,” ujarnya dengan suara lembut pada hari Selasa, 5 Maret 2024.

Baginya, ini adalah bagian dari takdir dan ketentuan Allah, dan ia menerima segala hal dengan penuh ridha. Ketika ditanya mengenai pandangannya terhadap perbuatannya, ia mengaku bahwa ia tidak menyesali apa yang telah dilakukannya.

Baginya, apa yang ia lakukan adalah bagian dari dakwah, dan ia tidak merasa ada yang perlu disesali dalam hal itu.

Kasus ini terus menjadi sorotan masyarakat karena kontroversi yang dihasilkan oleh video pengajian tersebut.

Gus Samsudin, sementara itu, menunjukkan sikap tawakal dan kesediaannya untuk menerima konsekuensi dari perbuatannya, sambil tetap yakin bahwa ia melakukan yang terbaik dalam upaya menyebarkan dakwah.

0 Komentar