Grup Band NDX A.K.A Hentikan Konser di Bali Akibat Teriakan Politis dari Penonton

Grup Band NDX A.K.A Hentikan Konser di Bali Akibat Teriakan Politis dari Penonton
Grup Band NDX A.K.A Hentikan Konser di Bali Akibat Teriakan Politis dari Penonton
0 Komentar

RADAR GARUT- Berikut Grup Band NDX A.K.A Hentikan Konser di Bali Akibat Teriakan Politis dari Penonton, untuk itu cek lebih lanjut informasinya dibawah ini.

Grup dangdut hiphop NDX A.K.A, yang tengah menggelar konser di Denpasar, Bali, tiba-tiba memutuskan untuk menghentikan pertunjukan mereka.

Keputusan tersebut diambil setelah penonton mulai meneriakkan nama calon presiden, Prabowo Subianto, di tengah-tengah konser.

Baca Juga:Banyak Upgradenya?! Review HP Samsung A15 5G IndonesiaFilm Siksa Neraka Dilarang Tayang di Malaysia dan Brunei, Meski Raih 2 Juta Penonton di Indonesia

Video yang menunjukkan penonton menyanyikan lagu NDX A.K.A dengan semangat, namun kemudian beralih untuk meneriakkan nama capres tersebut, menjadi viral di media sosial.

Grup musik ini merespons dengan segera menghentikan konser dan meninggalkan panggung.

Keputusan tersebut mengecewakan sebagian penonton, yang merasa NDX A.K.A terlalu sensitif atau “baperan” terhadap isu politik.

Beberapa warganet menyuarakan pandangan bahwa konser tersebut seharusnya menjadi hiburan netral dan bukan platform politik.

Pihak NDX A.K.A sendiri memberikan penjelasan terkait keputusan mereka. Mereka menyatakan bahwa grup ini tidak terlibat dalam politik dan menginginkan acara mereka tetap bersifat netral.

Tidak ingin konser mereka dicampuri dengan isu politik yang dapat menimbulkan kericuhan, mereka memutuskan untuk mengakhiri pertunjukan.

Menanggapi kritik dari beberapa penonton, NDX A.K.A menyampaikan permintaan maaf dan menjelaskan bahwa mereka berusaha menjaga netralitas acara mereka.

Baca Juga:Perdana Menteri Papua Nugini Janji Tindakan Tegas Pasca-Kerusuhan yang Menewaskan 15 OrangProfil Zee JKT48 Berperan sebagai Ancika dalam Film Ancika: Dia yang Bersamaku 1995

Mereka menegaskan bahwa acara tersebut diselenggarakan sebagai hiburan dan bukan kampanye politik.

Kejadian ini mencerminkan kompleksitas dalam menyelenggarakan acara publik di tengah ketegangan politik.

Grup musik dan promotor acara diharapkan dapat menavigasi dengan bijak agar acara yang mereka selenggarakan tetap menjadi tempat hiburan netral bagi semua penonton.

0 Komentar