Ganjar Pranowo Setuju Dengan Jusuf Kalla, Pemimpin Mesti Menjaga Emosi

Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo Ke Garut Hadiri Pondok Pesantren Fauzan 1
Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo Ke Garut Hadiri Pondok Pesantren Fauzan 1
0 Komentar

RADAR GARUT – Ganjar Pranowo setuju dengan Jusuf Kalla, Pemimpin mesti menjaga emosi, simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, setuju dengan sebuah pernyataan Jusuf Kalla (JK), mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, bahwa seorang pemimpin yang akan harus mengedepankan kesabaran daripada dengan menunjukkan sisi emosional dalam menghadapi masalah.

“Iya, pasti emosinya mesti dijaga; karena kalau pertunjukannya adalah kemarahan, emosi, pasti ada beberapa yang tidak suka,” ujar Ganjar Pranowo di Kota Tegal, Jawa Tengah, (11/1).

Baca Juga:Ternyata Daun Pisang Ada 6 Manfaat Yang Sangat Menarik5 Cara Belajar Untuk Persiapan CPNS Agar Waktu Bisa Mencapai Tujuan

Ganjar Pranowo menganggap bahwa menjaga emosi yang akan sangat penting, karena kemarahan dan emosi tersebut yang akan dapat membuat orang tidak menyukainya. Menurut Ganjar, seorang pemimpin harus menampilkan sebuah sisi edukatif dan itu tercermin dalam debat capres ketiga pada hari Minggu (7/1).

“(Itu) Umpama. Saya tidak mau ngomong yang lain. Saya ngomong diri saya sendiri,” ucap mantan gubernur Jawa Tengah tersebut.

Ganjar yang percaya bahwa debat merupakan salah satu cara terbaik untuk pendidikan politik, meskipun ada yang menganggapnya dengan tidak mendidik.

Ganjar yang menjelaskan bahwa selama debat capres-cawapres ketiga, dia yang memaparkan banyak data untuk memperlihatkan sebuah capaian target dan kinerja pertahanan negara. Ganjar tidak mempersoalkan jika ada pihak yang akan tidak percaya dengan data yang disampaikannya tersebut, selama argumennya benar.

Akan tetapi, Ganjar juga menyadari bahwa terkadang waktu yang sangat terbatas tidak memungkinkan untuk menampilkan data kuantitatif. Tetapi, seorang pemimpin yang akan masih dapat berbicara dengan secara kualitatif.

“Oke, secara kuantitatif tidak bisa, maka setidaknya pemimpin itu bicara kualitatifnya apa,” kata Ganjar Pranowo.

Pada kesempatan sebelumnya, Jusuf Kalla yang menyampaikan bahwa seorang pemimpin yang akan harus mengedepankan sebuah kesabaran ketimbang menunjukkan emosi ketika menghadapi sebuah masalah.

Baca Juga:Prabowo Subianto Pernah Gadaikan Tanah Untuk Bisa Bantu Anies Jadi Gubernur DKIAir Soda Bisa Menjadikan Kulit Kamu Glowing? Cek Disini!

“Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain?” ujar Jusuf Kalla.

Menurut JK, seorang pemimpin seperti seorang sopir yang akan harus mengutamakan sebuah kesabaran dalam berlalu lintas. JK menyoroti bahwa seorang pemimpin yang suka marah-marah dapat membahayakan sebuah negara dan hubungan dengan negara yang lain.

0 Komentar