RADAR GARUT – Uang koin kuno telah menyedot banyak perhatian masyarakat. Erma (60) warga Kabupaten Garut salah satu yang tertarik untuk membeli uang kuno. Dia siap menerima (membeli) membeli uang kuno.
Erma bersedia menerima uang kuno dengan harga yang mahal sekalipun. Namun demikian, pembayarannya bukanlah dengan uang, melainkan dengan cara barter (tukar) dengan barang antik miliknya.
Erma mengaku mempunyai barang antik, yaitu bokor yang terbuat dari bahan logam. Bokor antik tersebut, diyakini memiliki nilai jual yang tinggi.
Baca Juga:Uniga Fokuskan KKN Mahasiswa Pada Masalah Kemiskinan, Apa Sebabnya?Rohim Jual Uang Kuno Rp95 Juta Untuk Renovasi Musola
Bokor milik Erma itu merupakan peninggalan dari orang tuanya di Kalimantan Barat. Erma sendiri mengaku selama ini banyak yang menawar bokor miliknya itu. Namun dia belum mau melepasnya.
Sebelumnya Erma juga sudah menawarkan bokor antik tersebut dengan harga cukup mahal yaitu Rp20 juta.
Maka dari itu, jika ada yang bersedia barter dengan uang kuno, Erma siap melepasnya.
Namun demikian, rupanya ada beberapa uang kuno yang bersedia diterima Erma. Diantara uang kuno tersebut yaitu:
1. Uang kertas kuno pecahan 25 Gulden seri wayang dicetak pada tahun 1935
2. Uang kertas kuno pecahan 10 gulden seri wayang tahun 1939.
3. Uang kertas kuno pecahan 5 gulden seri wayang tahun 1939.
4. Uang kertas kuno yang pecahan 2,5 Gulden seri Ratu Wilhelmina tahun 1920.
5. Koin 5 sen tahun 1951
6. Koin Rp 25.000 tahun 2001
7. Koin Rp 1000 tahun 1996
8. Uang Kertas 500 rupiah gambar orang utan tahun 1992
8 jenis uang kuno tersebut masing-masing satu keping/lembar, ditukar dengan bokor antik tersebut.
Jika ada pemilik uang kuno tersebut, Erma mempersilahkan untuk menghubunginya di alamat Kampung Cijelereun, Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut atau menghubungi nomor kontak 082.317.348.221.
Kendati demikian, Erma tidak mempermasalahkan jika dari 8 jenis uang kuno tersebut, ada yang kurang satu atau dua jenis. Hal itu masih bisa dinegosiasikan.