Dosen SITH ITB Ajak Warga Garut Jaga Kawasan Konservasi, Begini Caranya

Penyerahan bantuan mesin penggorengan pada KWT Citra Gantari Pastal
Penyerahan bantuan mesin penggorengan pada KWT Citra Gantari Pastal
0 Komentar

GARUT – Warga Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, mendapatkan pelatihan pengolahan produk pertanian dan budidaya lebah madu dari Dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) belum lama ini.

Noviana Budianti, Dosen SITH ITB menjelaskan, empat Dosen SITH diterjunkan dalam pelatihan ini. Ditambah pula tiga orang Mahasiswa program Studi (Prodi) Sarjana Biologi dan Prodi Sarjana Rekayasa Kehutanan.

Empat orang Dosen SITH yang terlibat dalam pelatihan ini antara lain Endah Sulistyawati (ketua pelaksana), Rijanti Rahaju Maulani, Ahim Ruswandi, dan Noviana Budianti sendiri.

Baca Juga:BRImo, Mobile Banking Milik BRI Semakin Jadi Andalan, Volume Transaksinya Tembus Rp 2,000 TriliunKorban Rumah Roboh di Mulyasari Diupayakan Dapat Atensi Kemensos, Yudha Langsung Telpon Kepala Pangudi Luhur Bekasi

Noviana menjelaskan, pada intinya pelatihan tersebut adalah untuk mengajak masyarakat bisa menjaga Kawasan konservasi atau cagar alam (CA) gunung Papandayan.

Pasalnya Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, merupakan salah satu desa yang menjadi penyangga Kawasan Gunung Papandayan.

Nah dengan pelatihan atau pemberdayaan di bidang ekonomi itu, diharapkan masyarakat memiliki penghasilan yang cukup dari kegiatan ekonomi di desa. Sehingga masyarakat tidak melakukan aktivitas yang justru dapat merusak ekosistem di Kawasan Konservasi.

“ Kawasan konservasi memiliki nilai ekologis yang tinggi dan berperan penting dalam menyangga kehidupan masyarakat di sekitarnya. Sayangnya, seringkali kegiatan konservasi justru menimbulkan konflik dengan kepentingan masyarakat karena dianggap tidak bernilai ekonomi,” jelas Noviana.

“ Hutan Gunung Papandayan merupakan kawasan konservasi penting di Jawa Barat yang berstatus sebagai cagar alam (CA). Agar kawasan ini terlindungi dari aktivitas seperti alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian, penebangan pohon, dan perburuan hewan, maka masyarakat pada desa penyangga harus memiliki sumber penghasilan yang cukup dari kegiatan ekonomi di desa,” tegasnya.

Dalam pelatihan ini Noviana menjelaskan, tajuk utama adalah tentang Pengembangan Produk pangan Lokal dan Budidaya Lebah Madu untuk mendukung Konservasi Kawasan Cagar Alam Gunung Papandayan.

Pelatihan ini difokuskan di Kampung Pasirtalang, Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, yang merupakan salah satu desa penyangga Kawasan Cagar Alam Gunung Papandayan. Yang juga bermitra dengan kelompok Wanita tani (KWT) Citra Gantari Pastal dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Gantara Alam Pastal.

0 Komentar