Data Stunting Pusat dengan Pemkab Garut Berbeda, Ini yang Akan Dilakukan Bupati

Data Stunting Pusat dengan Pemkab Garut Berbeda, Ini yang Akan Dilakukan Bupati
0 Komentar

GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut pada bulan Juni 2022 akan menggalakkan program melawan stunting di seluruh kecamatan.

Kabar tersebut disampaikan Bupati Garut saat peresmian Bangga Centre di Kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Garut, Kamis, (12 /5/22).

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, ada perbedaan data yang diterima dalam hal angka stunting di Kabupaten Garut.

Baca Juga:Cuaca di Kota Tasik Beberapa Hari ini Terasa Gerah, Pertanda Apakah ini?Waduh, Perampok Malah Tergoda Tubuh Molek Janda di Desa Mulung Gresik

“ Kami ini ingin mencari, kami by name by address-nya (sekitar) 7,7 persen, ada datanya 13 ribu orang yang stunting, kurang lebih 98 ribu orang yang gizi buruk,” kata Rudy.

Rudy mengatakan, Pemkab Garut memiliki data – data stunting yang lengkap, dari mulai nama, hingga alamatnya.

“Nah menurut Pusat, katanya stunting di Garut itu 35 persen. Nah kita ingin mencari, karena subsar itu bukan berdasarkan hasil penimbangan, kalau kami berdasarkan penimbangan dan pengukuran tinggi tubuh,” katanya.

Maka dari itu, pihaknya dalam satu bulan ke depan akan melakukan survei lagi yang melibatkan seluruh stakeholder yang ada.

Kepala Dinas (Kadis) DPPKBP3A Yayan Waryana mengatakan bahwa pihaknya tidak mau ambil pusing dengan perbedaan data dari pihak Pemkab Garut dengan pihak Pemerintah Pusat.

“Kita tidak terlalu memikirkan masalah data, kalau kita hanya berkutat di urusan data dan angka, maka kita akan terus adu renyok dan tidak akan ada titik penyelesaiannya,” katanya.

Dia mengakatan bahwa data stunting yang diperolehnya ia dapat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut.

Baca Juga:Yudha, Anggota DPRD Garut Kunjungi Mak Isah Korban Kebakaran di Desa Bunisari MalangbongJurnalis Senior Al Jazeera Tewas Ditembak Tentara Israel

Pihaknya akan melakukan upaya – upaya untuk menekan dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Garut sendiri.

“Penanganan ini akan kita siapkan nanti. Pertama, yang beresiko stunting, kita upayakan untuk dicegah, diturunkan yang sudah berstunting,” katanya.

Dia berkata, yang sudah berisiko stunting akan diturunkan sampai pada angka 14 persen yang ditargetkan sampai dengan tahun 2024.

“Tetapi, kita harus ingat, stunting itu akan bertambah dan berkurang. Nah, kita akan mencegah dengan upaya – upaya preventif agar sampai tidak terjadi penambahan stunting,” katanya.

0 Komentar