Calon Legislatif di Bondowoso Rela Jual Ginjal untuk Biaya Kampanye

Calon Legislatif di Bondowoso Rela Jual Ginjal untuk Biaya Kampanye
Calon Legislatif di Bondowoso Rela Jual Ginjal untuk Biaya Kampanye
0 Komentar

RADAR GARUT- Berikut Calon Legislatif di Bondowoso Rela Jual Ginjal untuk Biaya Kampanye, untuk itu juga kalian bisa lihat informasinya dibawah ini.

Erfin Dewi Sudanto, seorang calon anggota legislatif (caleg) di Bondowoso, memutuskan untuk menjual ginjalnya guna mendapatkan dana untuk biaya kampanye.

Erfin, yang merupakan caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan menduduki nomor urut 9, bersedia melelang ginjalnya kepada mereka yang membutuhkan.

Baca Juga:Viral! Delman Jadikan Kendaraan Pilihan Saat Banjir di Kabupaten Bandung, Ramai Dikecam WarganetHasil Survei IPS, Prabowo-Gibran Unggul dalam Elektabilitas Pasca Debat Ketiga Pilpres 2024

Erfin Dewi Sudanto mencalonkan diri di Daerah Pemilihan I Bondowoso, yang mencakup Kecamatan Kota, Tenggarang, dan Wonosari.

Langkahnya menjual ginjalnya diinisiasi sebagai bentuk keputusan terpaksa melihat kondisi demokrasi di Indonesia yang dianggapnya memprihatinkan.

“Saya melihat kondisi demokrasi di Indonesia saat ini memprihatinkan,” ungkap Erfin saat diwawancarai detikJatim di rumahnya pada Selasa, 16 Januari 2024.

Erfin menjelaskan bahwa menjadi seorang calon legislator membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk mencetak alat peraga kampanye (APK) dan penggalangan suara.

Menurutnya, konstituen sekarang cerdas, dan janji tanpa dukungan finansial tidak akan memperoleh dukungan.

“Saya sudah turun ke masyarakat. Minimal butuh lima puluh ribu untuk dapat satu suara,” tambah Erfin.

Lelang ginjal ini masih dilakukan secara konvensional, yaitu door to door, di mana Erfin menawarkannya pada warga yang ditemuinya.

Baca Juga:Jadwal Aksi 2 Wakil Indonesia di India Open 2024 Hari Ini, Rabu 17 JanuariCara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Rp100.000, Cuman Klik Link Doang!

Meskipun langkah ini kontroversial dan menimbulkan keprihatinan, Erfin menganggapnya sebagai tindakan terpaksa demi meraih dukungan dan mendanai kampanye politiknya.

0 Komentar