Cabor Tenis Meja Porprov Jabar Batal Digelar 5 November, Panitia dan Kontingen Masih Berdebat Alot

Cabor Tenis Meja di Porprov Jabar Batal Digelar Karena banyak yang menolak masuknya Kabupaten Subang
Cabor Tenis Meja di Porprov Jabar Batal Digelar Karena banyak yang menolak masuknya Kabupaten Subang
0 Komentar

CIAMIS – Cabor tenis meja di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar XIV tahun 2022 batal digelar pada 5 November. Sedianya cabor tenis meja itu dilaksanakan di Kabupaten Ciamis.

Namun hingga sekarang masih belum terlaksana karena terjadi perdebatan yang alot antara kontingen dari beberapa kabupaten/kota dengan panitia di Kabupaten Ciamis.

Opik Saba, Wakil Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Garut menjelaskan, perdebatan itu adalah soal masuknya Kabupaten Subang.

Baca Juga:Nongki di Underpass Kota Bekasi, Seorang Remaja Bawa 6 Senjata Tajam DiamankanIsmail Bolong Mengaku Dipaksa Hendra Kurniawan Buat Testimoni Beri Setoran Pada Komjen Agus Andrianto

Kontingen kabupaten kota, termasuk Kabupaten Garut, menolak masuknya Kabupaten Subang karena tidak mengikuti babak kualifikasi (BK) di tahun 2021 lalu, dengan demikian Kabupaten Subang dinyatakan tidak lolos atau tidak memenuhi kualifikasi.

Namun kata Opik, Kabupaten Subang ini ngotot memasukan atlet mereka untuk berlaga di cabor tenis meja porprov Jabar yang diselenggarakan di Kabupaten Ciamis.

“ Dampak kekisruhan tersebut, 16 kontingen dari berbagai kabupaten/kota ramai-ramai mengundurkan diri dari porprov Jabar,” ujar Opik Saba, Senin 7 November 2022.

Menurut Opik, seharusnya yang berhak masuk adalah mereka yang lolos di babak kualifikasi 2021. Dengan demikian Kabupaten Subang tidak layak masuk.

“ Pada dasarnya dari 16 kabupaten kota hanya satu orang yang memaksakan diri untuk mengikuti porprov. Seharusnya yang berhak mengikuti porprov adalah yang berhak yaitu yang lolos BK pada waktu itu di 2021,” lanjut Opik.

Dalam hal ini Opik merasa aneh dan kecewa kepada panitia. Kenapa panitia tidak tegas dan melanggar prosedur yang ada. Panitia kenapa kalah hanya dengan satu kabupaten sementara banyak kabupaten kota yang menolak masuknya Subang.

“ Namun kenyataannya, dan ironisnya, hanya satu kabupaten yang tidak mengikuti prosedur, pada akhirnya bisa meng-chaoskan semua kabupaten yang seharusnya pesta tenis meja ini diselenggarakan,” tegasnya.

Baca Juga:Berkas Irjen Pol Teddy Minahasa Sudah Dilimpahkan Sejak Pekan Lalu, Kejati DKI Jakarta: Lagi Diteliti 9 JaksaIsmail Bolong Mengaku Dipaksa Hendra Kurniawan Buat Testimoni Beri Setoran Pada Komjen Agus Andrianto

“ Saya atas nama PTMSI Garut merasa kecewa atas penyelenggaraan KONI dan yang lainnya. Masa kalah oleh satu kabupaten yang seharusnya ini sudah beberapa kategori dimainkan,” ujar Opik lagi.

Sampai saat ini kata Opik, pihaknya masih bertahan di Kabupaten Ciamis, untuk menunggu keputusan yang final dan adil sesuai dengan harapan mayoritas kabupaten/kota.

0 Komentar