Berikut Cara Agen Sembako Desa Sukamerang Hindari Perkumpulan Massa

0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Pemerintah maupun Kapolri sudah melarang untuk tidak ada aktivitas pengumpulan massa agar mencegah penularan virus Korona (covid-19).

Lantas bagaimana cara yang baik untuk membagikan program sembako dari Pemerintah agar tidak terjadi pengumpulan massa?. Sementara seperti diketahui, dalam pembagian bantuan sembako Kementerian Sosial itu ratusan KPM ( keluarga penerima manfaat) bisa datang dalam waktu bersamaan ke agen sembako.

Nah, di Desa Sukamerang, Kecamatan Sukamanah, Kabupaten Garut, agen sembako bersama pemerintah desa, KPM dan TKSK berembug mencari solusi agar tidak terjadi pengumpulan massa.

Baca Juga:ODP yang Pulang Kampung Diharapkan Jangan dulu Hubungan BadanLima Daerah Jabar Sepakat Ajukan Status PSBB Bersamaan

Pada Hari Selasa (7/4/2020) kemarin, Ketua Forum TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan )Kabupaten Garut, H Dedeng Hamam, hadir langsung untuk memberi arahan ke agen. Hadir pula sekretaris Desa Sukamerang E Roswandi, agen sembako, Yani Mulyani dan perwakilan KPM.

Dalam forum diskusi itu disepakati bahwa pembagian selanjutnya, agen akan jemput bola mendatangi KPM di satu titik yaitu di RW masing-masing.

Sehingga dengan didistribusikan per RW ini akan meminimalisasi berkumpulnya massa dalam jumlah banyak.

” Nantinya jemput bola per RW, nah di sana kan ada ketua kelompoknya, jadi kumpul tiap RW. dalam penggesekannya KPM langsung yang gesek,” kata Sekdes Sukamerang, E Roswandi.

Dengan demikian, menurutnya program pemerintah tetap jalan, disamping itu perkumpulan massa bisa diminimalisasi.

Lebih jauh Roswandi menilai bahwa selama ini pembagian sembako di desanya sudah sesuai aturan. Sebelum ada pandemi korona pembagian selalu dilakukan langsung oleh KPM.

” Agen ada warungnya, barangnya pun langsung beli di tempat,” katanya.

Sementara itu, Yani Mulyani Agen Sukamerang mengaku siap menjalankan imbauan pemerintah soal larangan perkumpulan massa.

Baca Juga:Pengungsi Talegong Tunggu Janji Relokasi Pemkab GarutDampak Pandemi Covid-19, Peternak Ayam Merugi

“Ya kita jemput bola untuk bukan depan, karena ada wabah Korona. Kalau saya gak masalah karena kita maklum kondisinya seperti ini,” ujar Yani.

Disinggung soal bantuan sembako, Yani menjelaskan bulan April ada nilai penambahan dari pemerintah. Biasanya bantuan sembako itu Rp 150 ribu tapi bulan April nilainya jadi Rp 200 ribu.

Diantaranya dia memberikan sembako ke KPM adalah berupa beras 10 kilogram, telur 1 kilogram, buah pir setengah kilogram, tahu 10 buah, kemudian daging ayam setengah kilogram.

0 Komentar