Benarkah Ucapan: Aku Tak Takut Korona, Aku Hanya Takut Allah

0 Komentar

RadarPriangan.com – Sungguh disayangkan, masih banyak perkataan masyarakat yang seolah acuh dengan wabah covid-19. Terkadang sikap itu didasari oleh semangat keberagamaan yang tinggi, seperti perkataan “Aku tak takut korona, aku hanya takut Allah.

Melalui tulisan ini semoga menjadi jalan kebaikan bersama, agar penanganan wabah covid-19 ini cepat tuntas di negeri kita.

Melansir dari Muslim.or.id oleh tulisan ustadz Ahmad Anshori, memetik pelajaran dari sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu kisah Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu.

Baca Juga:Baru Tiga Hari Bebas Kembali Nyuri Uang Bidan, Digaruk Lagi oleh PetugasKabar Duka, Didi Kempot Meninggal Dunia

Di saat rombongan Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu mengadakan agenda kunjungan ke negeri Syam, beliau mendapatkan kabar bahwa di Syam sedang tersebar wabah tho’un. Sehingga beliau pun mengurungkan rencana kunjungan tersebut.

Abu Ubaidah radhiyallahu ’anhu sebagai Gubernur Syam ketika itu, menyayangkan batalnya kunjungan itu. Beliau berkata kepada Umar,

“Wahai Amirul Mukminin. Mengapa anda lari dari takdir Allah?“

Lalu Umar radhiyallahu ’anhu menjawab dengan sangat hikmah,

“Aku berharap bukan Anda yang mengucapkan itu, ya Abu Ubaidah. Iya benar, kami sedang lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain. Seandainya kamu punya unta, kemudian ada dua lahan yang subur dan yang kering. Bukankah bila Anda gembalakan ke lembah yang kering itu adalah takdir Allah, dan jika Anda pindah ke lembah subur itu juga takdir Allah?!

“Iya benar…” Jawab sahabat Abu Ubaidah radhiyallahu ’anhu.

Umar pun takut pada wabah tho’un, kemudian berikhtiar menghindar. Padahal beliau adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Beliau juga Khalifahnya Rasulullah, orang yang Nabi pernah mengatakan, “kalau ada Nabi setelahku, maka Umar orangnya”.

Umar juga sosok yang pernah Nabi ceritakan bahwa setan tidak berani melewati jalan yang dilewati oleh Umar.

Lantas siapakah kita dibandingkan kedudukan Umar bin Khattab?

Ini menunjukkan bahwa, sebenarnya takut kepada Korona tidak bertentangan dengan takut kepada Allah.

Takut kepada makhluk yang bisa mendatangkan bahaya, tergolong takut yang sifatnya tabiat (thobi’i).

0 Komentar