Angin Puting Beliung Sapu Desa Kertajaya dan Menyebabkan Pohon Tumbang

Angin Puting Beliung Sapu Desa Kertajaya dan Menyebabkan Pohon Tumbang
Hujan deras disertai angin puting beliung yang melanda Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Senin sore (27/12) mengakibatkan 4 rumah rusak berat,
0 Komentar

GARUT – Hujan deras disertai angin puting beliung yang melanda Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Senin sore (27/12) mengakibatkan 4 rumah rusak berat, 4 saung wisata di Sindangkerta hancur dan genting ratusan rumah terbang disapu angin puting beliung.

Kades Kertajaya Tatan Asmara bersama Pejabat BPBP Garut, babhinsa dan bhabinkamtibmas serta satpol PP memantau proses evakuasi pohon hingga jam 18.00. Pohon itu pun digergaji oleh para petugas.

Ade (57) warga Kampung Sindangkerta RT/W 1 Desa Kertajaya, Senin sore (27/12) tampak sibuk memotong ranting dan dahan kihujan yang tumbang disapu angin puting beliung.

Baca Juga:Satpol PP Garut Akan Batasi Mobilitas Menjelang Tahun BaruAyah dari Korban Tabrak Lari Nagreg Mengaku Belum Dapat Santunan Jasa Raharja

Dalam tempo satu jam pohon tumbang di beberapa lokasi berhasil dievakuasi. Ruas jalan desa yang semula tertutup pohon tumbang bisa dilintasi lagi.

Pohon tumbang menutup badan jalan, terjadi pula di Pemakaman Ciloa. Ada tiga pohon tumbang di lokasi itu. Namun beruntung tak menimpa rumah.

Sementara di Kampung Kondang, pohon tumbang menimpa rumah Ucu. Rumah itu sebagian rusak. Untungnya rumah dalam kondisi kosong karena pemiliknya tinggal di luar Garut.

Kemudian di Kampung Babakan Rancabungur RT 01 RW 03 Desa Kertajaya, tiga rumah milik Wawan, Dariah dan Endang juga tertimpa ratusan pohon bambu tumbang disapu angin puting beliung. Bahkan sebagian rumah panggung milik Wawan (62) rusak karena semua atapnya tertimpa ratusan pohon bambu.

Wawan dia dan istrinya Tita Rosita sempat panik ketika mendengar suara angin kencang disertai hujan deras. Belum pulih rasa paniknya, dalam sekejap ratusan pohon bambu tumbang menimpa atap rumahnya.

Rumah panggung yang ditempeli label PKH itu, masih dihuni oleh pemiliknya. Wawan dan istrinya kemudian disarankan mengungsi. Karena khawatir rumahnya tak kuat menahan beban ratusan pohon bambu yang menimpa atap rumahnya.

Ratusan pohon bambu yang menimpa rumah Wawan, rencananya akan digergaji, Selasa siang menggunakan gergaji mesin.

Baca Juga:Belum Ada Penjelasan Resmi WHO soal DelmicronPDIP Pastikan Berkoalisi di Pilpres 2024

Rumah yang tertimpa puluhan pohon bambu tumbang, terjadi pula di Kampung Pondok Salam dalam waktu bersamaan.(pap)

0 Komentar