589 Orang Pemudik Terkonfirmasi Positif Covid-19

589 Orang Pemudik Terkonfirmasi Positif Covid-19
Calon penumpang menunggu bus di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (5/05). Adanya larangan pemerintah untuk mudik Pada tanggal 6-17 Mei, membuat sebagian masyarakat memilih untuk mudik lebih awal. Dalam sepekan pengelolah mencatat kenaikan Jumlah pemudik hingga 115 persen. (Issak Ramdhani / fin.co.id)
0 Komentar

GARUT, JAKARTA – Sebanyak 589 orang terkonfirmasi positif Covid-19, dari hasil pemeriksaan acak terhadap 14.228 pemudik yang dilakukan di terminal bus tipe A.

Hal itu disampaikan Direjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, dalam press breafing secara virtual, Kamis (13/5).

Budi mengungkap, tes acak tersebut dilakukan pada periode 12 April-12 Mei. Jumlah 589 orang positif Covid-19 itu setara dengan 4,14 persen dari total calon penumpang bus antar kota yang dilakukan pengetesan acak.

Baca Juga:Komandan Teroris KKB Tewas Ditembak Mati TNI di Hari LebaranWalaupun Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah, Yayasan Cahaya Insani Al-Garuti Tetap Berkontribusi Tanpa Pamrih

Budi juga mengungkap, pengetesan dilakukan menggunakan metode tes GeNose di 48 terminal tipe A dari total 125 terminal tipe A. Pengecekan difokuskan pada bus jurusan Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

“Yang positifnya masih kecil sekali di bawah 5 persen,” jelas Budi.

Budi menyebutkan, hingga 11 Mei lalu tercatat sebanyak 1,5 juta orang meninggalkan Jabodetabek dengan tujuan utama ke Jawa Timur, Jawa Barat, dan Pulau Sumatra.

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengungkapkan, pada periode peniadaan mudik atau sejak 6-11 Mei, terpantau terjadi penurunan aktivitas perjalanan menggunakan transportasi umum secara signifikan dibandingkan periode pengetatan perjalanan.

Untuk angkutan perjalanan darat misalnya, terjadi penurunan sebesar 86 persen, angkutan penyeberangan penurunan tercatat sekitar 62 persen, angkutan laut turun 30 persen, penumpang kereta api turun 88 persen, dan moda transportasi udara anjlok 93 persen.

“Ini menandakan masyarakat memang mematuhi ketentuan karena penurunan ini cukup signifikan di semua moda transportasi,” pungkasnya. (git/fin)

0 Komentar