3 Warga Garut Meninggal Karena DBD

3 Warga Garut Meninggal Karena DBD
3 Warga Garut Meninggal Karena DBD. Sejak awal tahun, setidaknya tercatat 3 orang warga meninggal dunia akibat DBD.
0 Komentar

GARUT – Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyatakan bahwa selain Covid-19, penyakit yang saat ini yang diwaspadai pihaknya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Sejak awal tahun, setidaknya tercatat 3 orang warga meninggal dunia akibat DBD.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan bahwa saat ini pihaknya selain fokus dalam penanganan Covid-19 juga melakukan penyuluhan kepada warga terkait DBD. Hal itu menurutnya menjadi perlu karena hingga pertengahan Maret 2022 angka warga yang terkena DBD cukup banyak.

“Hingga pertengahan bulan Maret ini sudah ada 151 warga yang dilaporkan terkena DBD, dimana tiga diantaranya meninggal dunia. Di bulan Januari ada 59 kasus dengan nol kematian, Februari 59 kasus dengan 1 kematian, dan hingga pertengahan Maret ini 23 kasus dengan dua kematian,” kata Leli, Rabu (17/3).

Baca Juga:Polisi Ungkap Fakta Baru, Perkelahian Pedagang Tauge di Jalan Merdeka GarutBRI Apresiasi Langkah OJK Siapkan Regulasi Baru Akuisisi Fintech

Kasus DBD di Garut, dijelaskan Leli, sebarang paling banyak di wilayah perkotaan dan utara. Melihat itu, para petugas pun menurutnya langsung turun ke lapangan untuk memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

Selain melakukan penyuluhan kepada masyarakat, Dinas Kesehatan juga melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah yang kasus DBDnya tinggi atau cukup banyak.

“Setelahnya kita menyimpulkan apakah yang diperlukan itu apakah penggunaan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk atau fogging untuk membunuh nyamuk dewasanya, atau mungkin cukup 3M (menutup, mengubur, menguras) saja,” jelasnya.

Leli mengaku bahwa pihaknya saat ini dalam seminggu bisa sampai tiga kali melakukan fogging di wilayah berbeda. Hal itu dikarenakan permintaan warga saat muncul kasus DBD di wilayahnya.

“Padahal sebetulnya fogging itu untuk membunuh nyamuk dewasa dan sebetulnya yang harus diwaspadai itu adalah jentiknya dengan menggunakan bubuk abate atau 3M tadi. Tapi masyarakat itu tetap kalau belum defogging kuran puas dan yakin, jadi dilakukan fogging,” tutup Leli. (RG)

0 Komentar