3 Sejarah Kawah Gunung Papandayan

3 Sejarah Kawah Gunung Papandayan
3 Sejarah Kawah Gunung Papandayan
1 Komentar

RADAR GARUT – kini artikel ini akan memberikan tentang 3 sejarah kawah gunung papandayan yang memanjakan mata dengan keindahannya.

Gunung Papandayan ialah jenis gunung api strato yang terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Tak sendiri, Gunung Papandayan juga ditemani dengan Gunung Guntur sama Cikuray yang sering kalian kenali yang bernama PAGUCI berada di Kabupaten Garut.

Baca Juga:Trik Top Up Higgs Domino 2B 100k Via Pulsa Dengan MudahTips Masuk Alat Mitra Higgs Domino Terbaru 2023

Gunung Papandayan juga memiliki ketinggian 2665 meter yang di atas permukaan laut (Mdpl).

Gunung Papandayan ternyata salah satu gunung yang bisa kalian dijadikan buat pendakian sebab sudah memiliki jalur untuk dilewati pendaki.

Gunung Papandayan juga cocok buat pendaki pemula yang belum pernah naik gunung ataupun minim pengalaman.

Terpantau juga banyak anak kecil yang dibawa oleh orang tuanya, gunung papandayan ini masih bisa diakses sama mereka.

Selain cocok buat pendaki pemula, ternyata Eksotis keindahan Gunung Papandayan bikin orang ketagihan buat balik ke sini.

Tempat yang biasa dilewati para pendaki di antaranya, Kawah, Pondok Saladah yang sebagai tempat camping, Tegal Panjang, Hutan Mati, Tegal Alun dan Puncak Papandayan.

Nah, di awal pendakian kalian harus melewati kawah yang terlebih dahulu buat sampai ke hutan mati ataupun Pondok Saladah.

Baca Juga:Instal Video Short YouTube Secara Gratis3 Situs Streaming Gratis Drakor Sampai Anime

Ternyata, Gunung Papandayan ini juga mempunyai 3 kawah yang dikenal banyak orang di antaranya Kawah Seeng, Emas dan Manuk.

Pada saat itu letusan yang dahsyat dan berhasil menguburkan 4 desa yang berada di sekitar Gunung Papandayan.

Mirisnya 4 desa itu tertimbun dengan kumpulan tanah yang dihasilkan oleh letusan pada 1772.

Jumlah 3000 penduduk juga ikut terkubur dengan tanah yang berada di kawasan Gunung Papandayan.

Tak hanya rumah sama penduduk saja, namun hewan peliharaan juga mengalami mati massal sebab ikut tertimbun dengan tumpukan itu.

1 Komentar