GARUT – Mahasiswa Institut Teknologi Garut (ITG) yang tengah melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di desa Mangkurakyat, Kecamatan Cilawu, Garut mendistribusikan puluhan mushaf Al-Quran kepada masyarakat. KKN ITG kelompok 16 itu secara simbolis menyerahkan bantuan pada Jumat (9/9) di Masjid Jami Al-Azhar yang ada di Kampung Ciawitali.
Kegiatan simbolis penyerahan mushaf Al-Quran dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, seluruh anggota KKN ITG Kelompok 16, santri Masjid Al-Azhar, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Azhar, para pengajar, perwakilan desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Raihan Ikhlasul Amal, perwakilan mahasiswa KKN ITG kelompok 16 mengatakan bahwa pendistribusian mushaf Al-Quran dilakukan pihaknya hasil kolaborasi dengan lembaga sosial YUK PEDULI.
Baca Juga:Cegah Pungli di UPT Pemasyarakatan, Staf Khusus Menkumham Pimpin Kegiatan PenguatanRutan Garut Dikunjungi Staf Khusus Menkumham Bidang Pengamanan dan Intelijen
“Kami juga mendapatkan bantuan mushaf Al-Quran dari muhsinin lainnya dari ibu-ibu Majelis Ta’lim Masjid Umar bin Khattab, Cipadanaan, Langensari, Tarogong Kaler yang dikelola oleh bapak Haji Heru,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa mushaf Al-Quran disalurkan kepada santri yang selama ini aktif berkegiatan di Masjid Jami Al-Azhar. Harapannya, dengan diberikannya mushaf Al-Quran bisa menanamkan kecintaan para santri dan warga lainnya terhadap Al-Quran.
“Tentunya kami berharap agar kegiatan ini memberikan dampak positif jangka panjang bagi para santri khususnya, terutama dalam mempermudah menghafal Al-Quran. Ini menjadi upaya kami membina generasi muda agar semakin mencintai Al-Quran sehingga kami memfasilitasi mereka dengan mushaf Al-Quran yang mudah diakses sehingga hafalan mereka lebih lancar,” jelasnya.
Menurut Raihan, apa yang dilakukan merupakan bentuk kontribusi nyata dari mahasiswa dalam mendukung perkembangan spiritual anak-anak, khususnya di tempat mereka melaksanakan kuliah kerja nyata yaitu Desa Mangkurakyat, Kecamatan Cilawu.
Ia meyakini bahwa sedikit banyak apa yang dilakukan memberikan dampak positif, atau setidaknya dengan tersedianya mushaf Al-Quran menjadikan apra santri lebih giat dalam belajar dan menghafal. Dengan begitu di kemudian hari bisa lahir generasi yang cintal Al-Quran dan mampu mengamalkan nilainya di kehidupan sehari-hari.
Selain itu juga, Raihan berharap agar apa yang dilakukan menjadi contoh program di desa-desa lainnya sebagai bagian dari wujud dukungan terhadap Pendidikan agama.