GARUT – Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Maripari, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, menghasilkan produk unggulan yang menarik perhatian. Mintarsih, Ketua KWT, berbagi wawasan tentang produk kreatif mereka. Produk itu bernama Kudapeu.
Mintarsih menjelaskan hal itu ketika diwawancara langsung di pabriknya Kamis 7 Desember 2023. “Kudapeu merupakan produk cemilan kekinian kami yang berasal dari daun singkong yang tidak terpakai. Produk ini awalnya diproduksi pada tahun 2020 dan telah berkembang hingga saat ini,” ujarnya.
“Kudapeu telah mendapatkan legalitas halal dan aman dikonsumsi. Keunggulannya tidak hanya pada rasa yang enak, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan dan dapat dinikmati oleh semua usia,” tambahnya.
Baca Juga:Ada 10 Rumah Warga Garut yang Diajukan Menerima Bantuan Akibat Bencana HidrometeorologiPMI Garut Siapkan Posko Siaga Jelang Natal dan Tahun Baru 2024
Kudapeu hadir dalam empat varian rasa, yaitu original, rumput laut, balado manis, dan cikruh ekstra pedas, dengan harga yang terjangkau mulai dari 2 ribu hingga 15 ribu rupiah.
“Produk ini tidak hanya mengangkat nama KWT, tetapi juga menjadi bagian dari BUMDES Desa Maripari. KWT mendapat dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan dengan bantuan alat pasca panen dan dana dari Bank BRI” ucap Mintarsih.
Selain Kudapeu, KWT Maripari juga menghasilkan produk lain seperti kurupuk jengkol dan kurupuk kentang, terutama saat musim kemarau. Produk Kudapeu telah didistribusikan ke warung, pesantren terdekat, dan bahkan ke luar Garut, terbaru ke Tangerang, Malang, dan sejumlah daerah di Jawa Barat.
Mintarsih mengundang masyarakat untuk memesan produk Kudapeu melalui media sosial @kudapeu_rahayu atau langsung ke BUMDES Maripari. Produk ini bukan hanya membantu UMKM tetapi juga telah menjadi salah satu produk unggulan desa hingga kecamatan.(Taufik)