Ini Alasan Orang Jepang Lebih Memilih Hidup Melajang Dibanding Berkeluarga.
RADAR GARUT – Jepang dikenal sebagai negara dengan nilai-nilai tradisional yang kuat, termasuk konsep keluarga yang dianggap penting.
Namun, tren hidup melajang di Jepang telah meningkat, dan banyak orang muda lebih memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang Jepang cenderung memilih hidup melajang daripada berkeluarga.
Baca Juga:Update Harga Emas Hari Ini Rabu 29 November 2023Virgoun Mengajukan Banding Terkait Royalti Lagu Miliknya, Netizen: Pelit Banget Lu!
Tuntutan Karir yang Tinggi
Budaya kerja di Jepang sering kali menuntut komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan. Banyak orang muda, terutama wanita, merasa bahwa mengejar karir yang sukses memerlukan fokus penuh pada pekerjaan. Hal ini membuat sulit untuk menyeimbangkan peran sebagai profesional dan sebagai anggota keluarga.
Beban Ekonomi
Menikah dan memiliki anak di Jepang dapat menjadi beban ekonomi yang besar. Biaya pendidikan, perumahan, dan kebutuhan hidup sehari-hari dapat membuat banyak pasangan ragu untuk membentuk keluarga. Faktor ekonomi ini menjadi pertimbangan serius, terutama di tengah tekanan finansial yang dihadapi oleh generasi muda.
Perubahan Peran Gender
Meskipun ada perkembangan dalam memperluas peran gender di Jepang, budaya patriarki masih terasa kuat. Beberapa wanita muda enggan menikah karena takut kehilangan kebebasan dan independensi mereka setelah menikah. Perubahan ini mencerminkan semakin banyaknya wanita Jepang yang mencari pemenuhan melalui karir dan pencapaian pribadi, tanpa harus mengikuti pola tradisional.
Prioritas Pendidikan
Banyak orang Jepang menempatkan prioritas tinggi pada pendidikan mereka sendiri. Beberapa individu merasa bahwa mengejar gelar atau mengembangkan keterampilan mereka adalah hal yang lebih penting daripada membentuk keluarga. Hal ini terutama berlaku untuk mereka yang ingin mencapai tingkat pendidikan tinggi atau memiliki karir di bidang yang sangat kompetitif.
Tantangan Sosial
Masyarakat Jepang seringkali menempatkan ekspektasi tinggi terhadap pasangan yang menikah dan memiliki anak. Tekanan sosial ini bisa menjadi beban berat, terutama jika pasangan menghadapi kesulitan dalam membentuk keluarga. Beberapa orang muda memilih untuk menghindari tekanan ini dengan memilih hidup melajang.
Perubahan Norma Sosial
Norma sosial di Jepang berubah seiring waktu. Stigma terhadap orang yang hidup melajang semakin berkurang, dan masyarakat semakin menerima berbagai bentuk kehidupan. Ini memberikan lebih banyak kebebasan bagi individu untuk memilih jalur hidup yang sesuai dengan keinginan dan nilai-nilai mereka sendiri.