Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil terus memastikan terkait kondisi masyarakatnya yang berada Turki setelah diterjang gempa dengan kekuatan Magnitudo 7,8 yang terjadi pada Senin (6/2) kemarin.
Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar juga sampai saat ini terus melakukan komunikasi dengan Kedutan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki untuk memantau situasi dan perkembangan di sana.
“Jadi kita tidak memulangkan (masyarakat Jabar di Turki) cuman kemarin kita sudah koordinasi dengan KBRI di sana, saya juga sudah live IG juga Vicall. Jadi intinya mereka (warga Jabar di Turki) menunggu assessment situasi (dari Pemerintah Turki),” ucapnya saat ditemui di Jl. Cilaki Bandung, Sabtu (11/2).
Baca Juga:Warga Cikajang Harus Tahu Ini, Direktur PTPN VIII Temui Bupati GarutMasjid Al Jabbar Jadi Tempat Wisata di Bandung
Ridwan Kamil menambahkan, seluruh masyarakat Indonesian khususnya Jabar yang terdampak akibat gempa kini telah berkumpul di KBRI sambil memantau situasi dan perkembangan.
“Per hari ini semua berkumpul di KBRI, di ruang serbaguna, sambil memantau (situasi). Saya sudah sampaikan (ke KBRI) tolong assessment dua kebutuhan satu untuk warga Indonesia sendiri, satu lagi untuk warga Turki,” katanya
Ia mengungkapkan, sebanyak 17 warga Jabar dari sekitar 170 masyarakat Indonesia kini telah berada di pengungsian. Sehingga dengan hal itu, Emil mengaku bahwa Pemprov Jabar akan memikirkan terkait dengan pemberian bantuan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak oleh gempa.
“Tapi kan kita gak punya datanya, jadi susah. Tapi minimal saya bilang ke mereka, sok datanya dikasih. Tapi hari-hari ini datanya sudah datang, dan kita akan cari bentuk bantuannya seperti apa karena, waktu Cianjur (gempa) juga itu yang menolong dari Turki juga banyak, Malaysia, Eropa, Jepang. Jadi ini masalah kemanusiaan bukan masalah politik atau wilayah negara,” pungkasnya
(San).